Tugas HRD rumah sakit sangat penting dalam memastikan pengelolaan sumber daya manusia berjalan dengan efektif di lingkungan medis. Sebagai bagian dari manajemen rumah sakit, tugas HRD rumah sakit meliputi rekrutmen tenaga medis dan non-medis, pelatihan, serta pengelolaan kesejahteraan karyawan. Dengan peranannya yang strategis, tugas HRD rumah sakit berkontribusi pada terciptanya lingkungan kerja yang produktif dan mendukung pelayanan kesehatan yang optimal.
Tugas HRD Rumah Sakit dalam Proses Evaluasi Kinerja

HRD rumah sakit memiliki berbagai tugas yang terkait dengan proses evaluasi kinerja karyawan. Tugas ini bukan hanya meliputi pemantauan kinerja individu, tetapi juga mengembangkan sistem kerja yang efektif agar hasil evaluasi dapat memberikan dampak positif bagi seluruh organisasi. Berikut adalah beberapa tugas utama HRD rumah sakit dalam mengelola evaluasi kinerja:
1. Menyusun Sistem Kerja untuk Evaluasi Kinerja
Tugas pertama HRD adalah merancang sistem kerja yang mendukung proses evaluasi kinerja. Sistem ini harus komprehensif, transparan, dan mudah dipahami oleh seluruh karyawan. HRD bertugas untuk menentukan indikator kinerja yang jelas, menetapkan tujuan evaluasi, serta memilih metode yang tepat, apakah menggunakan penilaian diri, penilaian oleh atasan langsung, atau penilaian rekan kerja (peer review). Dengan sistem kerja yang terstruktur, HRD dapat memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara adil dan objektif.
2. Menentukan Kriteria dan Standar Kinerja
Salah satu tugas penting HRD adalah menetapkan kriteria dan standar kinerja untuk setiap posisi di rumah sakit. Setiap jabatan, mulai dari tenaga medis hingga administrasi, memiliki indikator kinerja yang berbeda-beda. HRD perlu bekerja sama dengan pimpinan rumah sakit dan departemen terkait untuk menentukan faktor-faktor yang akan dievaluasi, seperti kualitas layanan kesehatan, ketepatan waktu, kepatuhan pada prosedur operasional standar (SOP), dan sikap profesionalisme. Penetapan standar kinerja ini penting untuk memastikan bahwa setiap karyawan dapat dipantau dan dievaluasi dengan parameter yang jelas.
3. Mengimplementasikan Proses Evaluasi Kinerja Secara Berkala
Setelah sistem kerja dan kriteria ditetapkan, HRD bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proses evaluasi dilakukan secara berkala. Proses kerja evaluasi biasanya dilakukan setiap tahun atau sesuai dengan kebutuhan organisasi. HRD perlu memastikan bahwa setiap karyawan menjalani evaluasi sesuai jadwal, baik itu evaluasi tahunan, kuartalan, atau setengah tahunan. HRD juga harus memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses evaluasi memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan dan pentingnya evaluasi kinerja.
4. Mengumpulkan dan Menganalisis Data Evaluasi
Selama proses evaluasi, HRD harus mengumpulkan data yang berkaitan dengan kinerja karyawan. Data ini bisa berupa hasil penilaian dari atasan langsung, feedback dari rekan kerja, serta hasil penilaian diri oleh karyawan itu sendiri. HRD kemudian bertugas untuk menganalisis data ini untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kinerja karyawan. Proses analisis ini sangat penting untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dalam kinerja individu, serta untuk merancang program pengembangan yang sesuai.
5. Memberikan Umpan Balik kepada Karyawan
Salah satu langkah penting dalam evaluasi kinerja adalah memberikan umpan balik kepada karyawan. HRD rumah sakit harus memastikan bahwa setiap karyawan menerima umpan balik yang konstruktif mengenai kinerjanya. Umpan balik ini tidak hanya berisi penilaian terhadap pencapaian karyawan, tetapi juga memberikan arahan untuk perbaikan jika diperlukan. Umpan balik yang baik dapat membantu karyawan memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, serta meningkatkan motivasi untuk bekerja lebih baik.
6. Menyusun Rencana Pengembangan Karyawan
Evaluasi kinerja bukan hanya untuk menilai pencapaian, tetapi juga untuk merancang langkah-langkah pengembangan karyawan. Berdasarkan hasil evaluasi, HRD harus menyusun rencana pengembangan yang mencakup pelatihan, kursus, atau pembinaan tertentu untuk karyawan yang membutuhkan peningkatan keterampilan atau pengetahuan. Program pengembangan ini sangat penting agar karyawan dapat terus berkembang, baik secara profesional maupun personal, untuk menghadapi tantangan yang ada.
7. Mengelola Sistem Reward dan Punishment
Salah satu bagian dari evaluasi kinerja adalah sistem reward (hadiah) dan punishment (hukuman). HRD bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penghargaan diberikan kepada karyawan yang menunjukkan kinerja terbaik, sementara karyawan yang tidak memenuhi standar kinerja juga harus diberikan sanksi yang sesuai. Sistem reward dan punishment ini harus dilakukan secara adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta dengan tujuan untuk mendorong kinerja yang lebih baik di masa depan.
8. Memastikan Keterlibatan Semua Pihak dalam Proses Evaluasi
HRD rumah sakit perlu memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan, baik itu manajer, atasan langsung, maupun karyawan itu sendiri, terlibat dalam proses evaluasi kinerja. Keterlibatan semua pihak ini penting agar evaluasi tidak hanya dilihat sebagai kegiatan administratif semata, tetapi juga sebagai bagian dari budaya kerja yang mendukung pertumbuhan dan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.
9. Evaluasi Kinerja Sebagai Alat Pengambilan Keputusan
Hasil evaluasi kinerja sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan di dalam organisasi. HRD rumah sakit menggunakan hasil evaluasi untuk berbagai keputusan penting, seperti promosi, rotasi pekerjaan, atau pemberian kenaikan gaji. Oleh karena itu, HRD harus memastikan bahwa proses evaluasi dilakukan dengan objektif dan dapat memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan tersebut.
Baca Juga: Ini Dia Lokasi SNBT UI, Jangan Sampai Salah Tempat di Hari H!
Sistem Kerja dalam Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja di rumah sakit harus dirancang dengan cermat agar dapat mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk penilaian yang objektif dan komprehensif. Sistem kerja ini mencakup berbagai tahap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, analisis, hingga tindak lanjut. Setiap tahapan ini harus dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan untuk memastikan bahwa evaluasi kinerja dapat berjalan dengan efektif.
Sistem kerja yang baik dalam evaluasi kinerja akan memudahkan HRD untuk mengelola dan memonitor kinerja seluruh karyawan rumah sakit. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan rumah sakit untuk terus meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pasien.
Baca Juga: Jadwal SNMPTN 2025, Cek Tanggal Penting dan Persiapan Ujian SNMPTN
Proses Kerja dalam Evaluasi Kinerja
Kinerja rumah sakit harus sistematis dan melibatkan berbagai pihak terkait. Proses ini biasanya dimulai dengan penetapan kriteria evaluasi, yang kemudian diikuti dengan pengumpulan data kinerja, analisis hasil evaluasi, dan penyusunan umpan balik kepada karyawan. Setelah itu, HRD rumah sakit juga bertugas untuk memonitor tindak lanjut dari hasil evaluasi, seperti pelatihan atau pengembangan kompetensi karyawan. Proses ini harus dijalankan secara transparan dan akuntabel agar hasil evaluasi dapat diterima dengan baik oleh semua pihak yang terlibat.
Sumber Refrensi:
- https://www.hrd-forum.com/peran-kritis-hr-rumah-sakit-dan-bisnis-kesehatan/
- https://icha.co.id/kegiatan-workshop-sistem-hrd-dibidang-rumah-sakit-menggunakan-simrs-icha.html
- https://www.talenta.co/blog/perbedaan-hrd-dan-personalia-adalah/