Technical test adalah – salah satu tahap penting dalam proses rekrutmen yang sering menjadi penentu apakah seseorang layak diterima di sebuah perusahaan. Tes ini tidak sekadar mengukur kemampuan umum, tetapi menilai sejauh mana calon karyawan menguasai keterampilan teknis sesuai bidang yang dilamar.
Bagi kamu yang sedang mempersiapkan diri untuk melamar kerja di bidang IT, engineering, desain, atau posisi teknis lainnya, memahami apa itu technical test dan bagaimana cara menghadapinya menjadi hal wajib. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Technical Test?
Secara sederhana, technical test adalah tes kemampuan teknis yang digunakan perusahaan untuk menilai kompetensi calon karyawan pada bidang tertentu.
Misalnya:
- Untuk posisi programmer, peserta diminta membuat program sederhana.
- Untuk desainer grafis, diminta membuat desain sesuai brief.
- Untuk akuntan, mungkin diminta menyusun laporan keuangan singkat.
Tes ini membantu HR dan tim teknis memastikan bahwa pelamar tidak hanya unggul di atas kertas, tetapi juga mampu menerapkan keahlian dalam situasi nyata.
Tujuan Technical Test
Tujuan utama technical test adalah untuk mengukur kemampuan praktis calon karyawan. Berikut beberapa tujuan lainnya:
- Menilai keterampilan teknis sesuai posisi
Misalnya coding untuk IT, analisis data untuk data analyst, atau troubleshooting untuk teknisi. - Menguji kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah
Beberapa soal dirancang agar perusahaan bisa melihat cara kandidat menyelesaikan masalah, bukan hanya hasil akhir. - Mengetahui kesiapan kerja
Melalui hasil tes, perusahaan bisa melihat apakah pelamar sudah siap terjun langsung atau masih butuh pelatihan tambahan.
Jenis-Jenis Technical Test
Setiap bidang pekerjaan memiliki jenis technical test yang berbeda. Berikut beberapa jenis yang paling umum:
- Coding Test
Umumnya digunakan dalam posisi IT seperti programmer, developer, atau software engineer. Tes bisa berupa logika, algoritma, atau membuat aplikasi kecil. - Practical Test (Tes Praktik)
Tes berbasis tugas nyata, misalnya membuat desain logo, menyusun laporan keuangan, atau memperbaiki perangkat. - Case Study Test
Peserta diberikan studi kasus yang harus diselesaikan dengan analisis dan solusi logis, sering digunakan untuk bidang bisnis atau manajemen proyek. - Written Technical Test
Tes tertulis berisi soal pilihan ganda atau esai tentang konsep teknis, teori, dan prosedur kerja. - Simulation Test
Kandidat diminta bekerja menggunakan sistem atau perangkat lunak tertentu untuk melihat ketepatan dan kecepatan kerjanya.

Tips agar Lolos Technical Test
Banyak kandidat gagal bukan karena kurang pintar, tapi karena kurang persiapan. Berikut tips agar kamu bisa melewati technical test dengan baik:
- Pelajari dasar dan praktik bidangmu.
Fokus pada hal-hal teknis yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar. - Latih kemampuan dengan simulasi tes.
Kamu bisa mencoba latihan soal di platform seperti HackerRank (untuk IT) atau Behance (untuk desain). - Pahami deskripsi pekerjaan.
Tes biasanya disesuaikan dengan kebutuhan posisi, jadi pahami tools dan skill yang disebutkan di lowongan. - Manajemen waktu dengan baik.
Banyak technical test diberi batas waktu. Kerjakan soal yang kamu kuasai dulu, baru lanjut ke yang sulit. - Tampilkan proses berpikirmu.
HR dan penguji ingin melihat cara kamu menyelesaikan masalah, bukan hanya hasil akhirnya.
baca juga : Aplikasi Human Resource : Solusi Modern untuk Kelola SDM Lebih Efisien
Kesalahan Umum Saat Mengikuti Technical Test
Agar tidak gagal karena hal sepele, hindari kesalahan berikut:
- Tidak membaca instruksi dengan teliti.
- Langsung menebak jawaban tanpa analisis.
- Mengabaikan waktu pengerjaan.
- Kurang memahami tools yang digunakan.
Persiapan yang matang akan membuatmu lebih tenang dan fokus selama tes berlangsung.
Contoh Technical Test di Berbagai Bidang
Berikut gambaran umum contoh technical test sesuai bidang kerja:
- IT / Programmer: membuat aplikasi sederhana atau debugging.
- Desain Grafis: membuat poster atau logo berdasarkan brief.
- Akuntansi: menyusun jurnal atau laporan keuangan.
- Teknik Mesin: menggambar komponen atau menganalisis sistem kerja alat.
- Digital Marketing: membuat strategi promosi dan analisis data iklan.
baca juga : Uang Penghargaan Masa Kerja : Pengertian, Aturan, dan Cara Hitungnya
Penutup
Technical test adalah tahapan penting yang menentukan keberhasilanmu dalam proses rekrutmen. Tes ini bukan hanya menilai kemampuan teknis, tetapi juga ketelitian, cara berpikir, dan kesiapanmu menghadapi dunia kerja nyata.
Jadi, jangan takut menghadapi technical test. Dengan persiapan yang baik, latihan rutin, dan sikap percaya diri, kamu bisa menaklukkannya dengan mudah dan membuka jalan menuju karier impianmu.


