Perhitungan overtime

Capek Tapi Cuan? Begini Cara Hitung Perhitungan Overtime !

Perhitungan overtime – sering jadi topik hangat di dunia kerja, terutama bagi karyawan yang sering lembur. Banyak yang berpikir lembur hanya soal menambah jam kerja, padahal di balik itu ada aturan dan perhitungan yang jelas untuk menentukan berapa upah tambahan yang seharusnya diterima.
Menariknya, perhitungan overtime bisa jadi “cuan tambahan” asal kamu tahu cara menghitungnya dengan benar sesuai regulasi ketenagakerjaan di Indonesia.

Perhitungan overtime

Apa Itu Perhitungan Overtime?

Secara sederhana, perhitungan overtime adalah cara menghitung upah lembur yang diterima karyawan ketika bekerja melebihi jam kerja normal.
Dalam dunia kerja, istilah overtime identik dengan lembur, dan perhitungannya diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2023 tentang Waktu Kerja dan Upah.

Tujuannya jelas — agar setiap karyawan mendapatkan kompensasi yang adil saat bekerja melebihi waktu kerja yang ditetapkan perusahaan.

Aturan Dasar Lembur di Indonesia

Sebelum menghitung, penting memahami ketentuan dasarnya. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 dan aturan turunannya:

  • Jam kerja normal adalah 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.
  • Lembur hanya boleh dilakukan maksimal 4 jam per hari dan 18 jam per minggu.
  • Lembur harus disetujui oleh karyawan dan dicatat secara resmi oleh perusahaan.

Artinya, kalau kamu bekerja lebih dari jam tersebut tanpa kompensasi, kamu berhak menuntut perhitungan overtime sesuai aturan.

baca juga : Presensi Itu Apa Sih ? Ternyata Arti dan Fungsinya Lebih Penting dari Sekadar Hadir!

Rumus Perhitungan Overtime

Berikut rumus dasar yang digunakan untuk menghitung upah lembur di Indonesia:

Upah Lembur = 1/173 × Upah Sebulan × Jumlah Jam Lembur × Tarif Lembur

Keterangan:

  • 1/173 adalah rumus tetap dari Kementerian Ketenagakerjaan (173 jam kerja per bulan).
  • Upah sebulan terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap.
  • Tarif lembur berbeda tergantung jam lembur dan hari kerja.

Contoh Perhitungan Overtime

Misalnya:
Seorang karyawan bergaji Rp5.000.000 per bulan bekerja lembur selama 3 jam pada hari kerja.

  1. Hitung upah per jam:
    Rp5.000.000 ÷ 173 = Rp28.902
  2. Tarif lembur:
    • Jam pertama = 1,5 × Rp28.902 = Rp43.353
    • Jam ke-2 dan ke-3 = 2 × Rp28.902 × 2 = Rp115.608
  3. Total upah lembur = Rp43.353 + Rp115.608 = Rp158.961

Jadi, karyawan tersebut mendapat tambahan sekitar Rp159 ribu untuk lembur 3 jam. Cukup lumayan, kan?

Perhitungan Overtime di Hari Libur

Jika lembur dilakukan di hari libur atau tanggal merah, tarifnya lebih tinggi:

  • 8 jam pertama: 2x upah per jam
  • Jam ke-9: 3x upah per jam
  • Jam ke-10 dan seterusnya: 4x upah per jam

Jadi, semakin lama kamu lembur di hari libur, semakin besar pula total bayaran yang diterima.

Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Overtime

Beberapa faktor bisa memengaruhi hasil akhir perhitungan overtime, antara lain:

  1. Status kerja (harian, bulanan, atau kontrak)
  2. Kebijakan perusahaan dan sistem kehadiran digital
  3. Jenis tunjangan yang termasuk dalam komponen gaji tetap
  4. Hari kerja atau hari libur nasional

baca juga : Lembur Adalah Tambahan Jam Kerja : Pahami Arti, Aturan, dan Cara Hitungnya!

Perhitungan Overtime di Era Digital

Saat ini, banyak perusahaan sudah memakai sistem presensi dan payroll digital yang otomatis menghitung jam kerja dan lembur.
Sistem ini membantu HR memastikan tidak ada kesalahan dalam mencatat jam lembur, sekaligus menghitung upah lembur secara real-time.

Beberapa software populer seperti Mekari Talenta, Gadjian, dan Sleekr sudah memiliki fitur perhitungan overtime otomatis, lengkap dengan laporan yang bisa diunduh kapan saja.

Perhitungan overtime

Kenapa Perhitungan Overtime Penting?

Bagi perusahaan, sistem lembur yang jelas membantu menjaga produktivitas tanpa melanggar aturan ketenagakerjaan.
Bagi karyawan, perhitungan overtime adalah bentuk perlindungan hak finansial — agar kerja ekstra terbayar sesuai jerih payah.

Penutup

Sekarang kamu tahu, perhitungan overtime bukan sekadar tambahan jam kerja, tapi juga bentuk apresiasi terhadap karyawan yang memberi waktu lebih untuk perusahaan.
Dengan memahami rumus dan aturannya, kamu bisa memastikan setiap menit lemburmu dihargai secara adil.

Bingung memilih sistem HR yang paling sesuai untuk perusahaan? Sistem yang tepat akan memudahkan pengelolaan sumber daya manusia dan meningkatkan efisiensi. Jangan salah pilih yang bisa merugikan bisnis Anda. Konsultasi sekarang dan dapatkan rekomendasi terbaik dari ahlinya!

Perhitungan overtime
Share the Post:

Related Posts