perusahaan yang menggunakan big data

Bagaimana Big Data Ubah Cara Kerja Perusahaan Besar?

Perusahaan big data – Pasar global big data berkembang pesat. Pada akhir 2024, nilai pasar big data analytics diperkirakan mencapai sekitar USD 348 miliar.

Sumber lain menyebutkan nilai pasar berkisar USD 307,5 miliar pada 2023, tumbuh menjadi USD 348 miliar di 2024, dan diprediksi mencapai USD 924 miliar pada 2032 dengan CAGR sekitar 13 %.

Ada juga laporan yang memperkirakan pasar global big data senilai USD 258,5 miliar pada 2024 dan diproyeksi mencapai USD 654 miliar pada 2032, dengan CAGR sekitar 12,3 %. Perbedaan angka mencerminkan variasi definisi antara big data analytics dan keseluruhan ekosistem big data.

Volume total data global diperkirakan mencapai sekitar 163–181 zettabytes pada akhir 2025. Ini menunjukkan lonjakan signifikan dari 120 zettabytes pada 2023.

Kesimpulannya, pasar big data saat ini bernilai ratusan miliar dolar dan menjadi salah satu industri dengan laju pertumbuhan tercepat di dunia.

BACA JUGA : Apa Itu Biaya Outsourcing? Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya

Volume Data yang Dihasilkan Setiap Tahun

Volume data global terus meningkat. Diperkirakan mencapai 181 zettabytes pada akhir 2025, naik dari 120 zettabytes di 2023. Setiap hari manusia menciptakan sekitar 2,5 quintillion bytes atau sekitar 2,5 triliun gigabytes data.

Ini mencerminkan era baru yang disebut sebagai “Zettabyte Era”, yang dimulai sejak pertengahan dekade 2010-an.

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan perangkat IoT, transaksi digital, media sosial, dan sensor data.

Manfaat Utama Big Data bagi Bisnis

Big data memberikan berbagai keuntungan nyata. Berikut manfaat utamanya:

  • Pengambilan keputusan berbasis data
  • Efisiensi biaya operasional
  • Optimalisasi rantai pasok
  • Personalisasi layanan pelanggan
  • Deteksi dan pencegahan penipuan

Studi menunjukkan bahwa penerapan big data analytics di ritel dapat meningkatkan margin operasional hingga 60 %. Di berbagai sektor, big data menciptakan keunggulan kompetitif melalui peningkatan produktivitas dan loyalitas pelanggan.

BACA JUGA : Beginilah Proses Modernisasi HR Dengan Cloud, Simpel Banget!

Big Data di Sektor Ritel

Big data di sektor ritel digunakan untuk:

  • Menyusun promosi yang lebih tepat sasaran
  • Mengatur stok sesuai tren permintaan
  • Menentukan harga dinamis
  • Mendeteksi penipuan
  • Menganalisis perilaku pelanggan lewat kamera dan sensor

Pasar big data di ritel dan perusahaan diperkirakan tumbuh dari USD 348 miliar pada 2024 menjadi USD 924 miliar pada 2032. Beberapa perusahaan mencatat peningkatan pendapatan hingga 15 % dan efisiensi pemasaran sebesar 30 % berkat personalisasi.

Contoh penerapan:

  • IKEA memanfaatkan data gudang, cuaca, dan satelit untuk prediksi permintaan
  • Walmart memproses lebih dari satu juta transaksi per jam untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat

Penerapan Big Data di HR untuk Rekrutmen

Big data dalam HR membantu mempercepat dan menyempurnakan proses rekrutmen. Data dikumpulkan dari CV, tes psikologis, platform digital, hingga interaksi media sosial.

Manfaatnya:

  • Menemukan kandidat paling cocok
  • Mengurangi waktu perekrutan
  • Memetakan potensi karyawan secara objektif
  • Mengidentifikasi risiko turnover sejak awal

Big data juga membantu HR dalam mengevaluasi performa kandidat secara real-time dan membuat proses seleksi lebih adil serta transparan.

AI dalam Rekrutmen Meningkat Cepat

Penggunaan AI dalam proses rekrutmen terus meningkat. Data menunjukkan bahwa 35–45 % perusahaan sudah menerapkan AI. Di India, hampir 75 % perekrut mengalokasikan hingga 70 % anggaran untuk platform berbasis AI.

Beberapa manfaat penggunaan AI dalam HR:

  • Menurunkan biaya rekrutmen hingga 30 %
  • Mempercepat waktu rekrutmen hingga 50 %
  • Meningkatkan akurasi pencocokan bakat sebesar 40 %
  • Menganalisis wawancara video di lebih dari 50 % perusahaan besar

Pasar global AI untuk rekrutmen senilai USD 661 juta pada 2023 dan diproyeksikan mencapai USD 1,12 miliar pada 2030.

Perusahaan seperti Capita di Inggris menggunakan sistem AI untuk mengotomatiskan 200+ tugas rekrutmen, mempercepat proses dari minggu menjadi jam.

BACA JUGA : Ingin Tau Cara Kerja Sistem HRIS? Pahami untuk Efisiensi SDM!

Meta Mengembangkan AI Internal untuk Rekrutmen

Meta sedang mengembangkan AI internal untuk:

  • Menguji kemampuan teknis kandidat
  • Memilih pewawancara yang sesuai
  • Menganalisis bahasa wawancara
  • Menyusun jadwal otomatis
  • Mengevaluasi performa pewawancara

AI ini dirancang sebagai alat bantu, bukan pengganti manusia.

Studi dan Tantangan AI Rekrutmen

Meskipun menjanjikan, AI dalam rekrutmen memiliki tantangan:

  • Risiko bias algoritma
  • Ketidakakuratan untuk pelamar dengan aksen atau gangguan bicara
  • Kebutuhan terhadap audit dan transparansi proses
  • Potensi penguatan diskriminasi jika data latih tidak representatif

Satu studi menyebut AI mampu mengurangi bias subjektif interviewer sebesar 41 %. Namun, studi lain menunjukkan AI bisa memperkuat bias jika tidak dilatih dengan data yang beragam.

Contoh Perusahaan yang Menggunakan Big Data di Berbagai Sektor

1. Amazon (E-Commerce)

Menggunakan Big Data untuk memberikan rekomendasi produk yang personal, memprediksi permintaan pasar, dan menyusun iklan yang lebih relevan. Hasilnya? Penjualan meningkat dan pengalaman pelanggan jadi lebih baik.

2. Google (Teknologi)

Big Data digunakan untuk analisis perilaku pengguna, menyempurnakan hasil pencarian, hingga pengembangan layanan seperti Google Assistant dan Translate.

3. Netflix (Hiburan / Streaming)

Netflix menganalisis kebiasaan menonton pengguna guna merekomendasikan konten, menyusun jadwal rilis, dan bahkan menentukan serial atau film apa yang layak diproduksi.

4. Gojek & Grab (Transportasi Digital)

Big Data dimanfaatkan untuk harga dinamis, optimasi rute pengemudi, serta memprediksi lonjakan permintaan layanan seperti GoRide, GoFood, atau GrabCar.

5. Telkomsel (Telekomunikasi)

Menggunakan data besar untuk analisis penggunaan jaringan, memahami pola pelanggan, dan menciptakan penawaran serta promo yang ditargetkan secara akurat.

6. Bank BCA & BRI (Perbankan)

Di sektor keuangan, Big Data berguna untuk deteksi penipuan (fraud detection), skoring kredit, dan pengelolaan risiko secara real-time.

7. Unilever (FMCG – Consumer Goods)

Big Data membantu dalam analisis sentimen media sosial, tren pasar, dan menciptakan kampanye digital yang sesuai dengan perilaku konsumen.

8. Tokopedia & Shopee (Marketplace)

Platform ini memanfaatkan Big Data untuk rekomendasi produk, analisis tren belanja, dan optimasi sistem logistik serta iklan.

9. Tesla (Otomotif & Teknologi)

Tesla mengumpulkan jutaan data dari mobilnya untuk mengembangkan sistem autopilot, diagnosa kendaraan secara real-time, dan perbaikan berbasis data.

10. Pertamina (Energi)

Menggunakan Big Data untuk prediksi permintaan bahan bakar, pemeliharaan kilang secara prediktif, dan efisiensi distribusi energi.

Merasa pengelolaan karyawan di perusahaan Anda belum optimal? Hal ini bisa berdampak pada produktivitas dan kepuasan tim. Jangan tunda lagi untuk mencari solusi yang tepat. Konsultasi sekarang dan bawa pengelolaan tim Anda ke level terbaik!

Ringkasan Manfaat dan Statistik

AspekStatistik & Fakta
Pasar big data (2024)USD 348 miliar
Volume data (2025)181 zettabytes
Pertumbuhan pasarCAGR 12–13 % hingga 2032
AI rekrutmen digunakan35–45 %, hingga 75 % di India
Nilai pasar AI HRUSD 661 juta (2023) → USD 1,12 miliar (2030)
Efisiensi prosesPenghematan biaya hingga 30 %, waktu lebih cepat 50 %
Dampak pada biasAI mengurangi subjektivitas 41 %
RisikoKesalahan klasifikasi 22 % pada pelamar dengan aksen

Referensi :

https://www.talenta.co/blog/bagaimana-hr-manfaatkan-big-data-dalam-proses-rekrutmen-karyawan/

https://www.businessinsider.com/meta-hiring-ai-recruitment-interviews-candidates-docs-coding-2025-6?

https://www.businessinsider.com/meta-hiring-ai-recruitment-interviews-candidates-docs-coding-2025-6?

Share the Post:

Related Posts