Pekerja Paruh Waktu adalah – individu yang bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit dibandingkan pekerja penuh waktu. Biasanya, pekerja paruh waktu bekerja kurang dari 40 jam per minggu.
Mereka dapat bekerja dalam berbagai jenis pekerjaan, termasuk pekerjaan yang bersifat sementara, musiman, atau pekerjaan yang tidak memerlukan kehadiran penuh waktu.
Apa Itu Pekerja Paruh Waktu?

Pekerja paruh waktu adalah individu yang dipekerjakan dengan durasi kerja lebih singkat dibandingkan pekerja penuh waktu, umumnya kurang dari 35 jam kerja per minggu.
Di Indonesia, meskipun istilah ini belum diatur secara spesifik dalam UU Ketenagakerjaan, praktik kerja paruh waktu banyak ditemukan di sektor informal maupun formal, seperti ritel, layanan makanan, pendidikan, dan industri kreatif.
Pekerja paruh waktu bisa bekerja:
- Secara tetap, misalnya 4 jam per hari dari Senin–Jumat.
- Secara fleksibel, berdasarkan kebutuhan perusahaan atau proyek tertentu.
- Hanya saat dibutuhkan, seperti dalam kontrak harian atau mingguan.
Ciri utama pekerja paruh waktu:
- Jam kerja terbatas per minggu.
- Upah berdasarkan proporsi dari total jam kerja.
- Tidak selalu mendapatkan tunjangan seperti pekerja penuh waktu.
BPS (Badan Pusat Statistik) juga menggunakan klasifikasi ini dalam data ketenagakerjaan nasional untuk membedakan antara pekerja penuh waktu, paruh waktu, dan setengah pengangguran.
Baca Juga : Part Time Adalah Solusi Cerdas Bekerja Sambil Belajar
Jenis-Jenis Pekerja Paruh Waktu
Pekerja paruh waktu tidak hanya terbatas pada satu jenis pekerjaan atau sektor. Berikut ini jenis-jenis pekerjaan paruh waktu yang umum ditemukan di lapangan:
1. Pekerja Musiman
Biasanya hanya bekerja pada periode tertentu, seperti:
- Penjaga toko saat musim liburan.
- Tenaga tambahan restoran saat lebaran.
- Buruh tani saat panen raya.
- Crew event atau pameran.
2. Pekerja Lepas (Freelancer)
Mereka bekerja berdasarkan proyek dan waktu yang fleksibel, seperti:
- Penulis konten.
- Desainer grafis.
- Penerjemah.
- Editor video.
Freelancer sering kali tidak dianggap pegawai tetap, namun tetap bisa dikategorikan sebagai pekerja paruh waktu jika jam kerja terbatas dan tidak tetap.
3. Pekerja Shift Singkat
Dalam industri tertentu seperti rumah sakit, kafe, call center, atau pabrik, ada sistem shift dengan durasi 3–5 jam per hari. Ini tergolong sebagai kerja paruh waktu.
4. Guru Bimbingan atau Pengajar Privat
Banyak guru les atau pengajar bimbingan belajar hanya bekerja beberapa jam dalam seminggu. Mereka termasuk pekerja paruh waktu karena beban kerja tidak penuh.
5. Karyawan Retail dan Food Service
Contoh: barista, kasir minimarket, atau pelayan restoran yang hanya bekerja pada jam-jam sibuk (pagi, sore, atau akhir pekan).
6. Pekerja Remote dengan Jam Terbatas
Berkembangnya kerja jarak jauh memungkinkan orang bekerja secara paruh waktu dari rumah. Misalnya, asisten virtual, pengelola media sosial, atau admin marketplace.
Keuntungan dan Tantangan Menjadi Pekerja Paruh Waktu

Keuntungan:
- Fleksibilitas Waktu
Bisa menyesuaikan jam kerja dengan aktivitas pribadi, pendidikan, atau usaha lainnya. Sangat cocok bagi mahasiswa, ibu rumah tangga, atau orang dengan pekerjaan ganda. - Peluang Menambah Pengalaman
Menjadi batu loncatan bagi lulusan baru yang ingin masuk dunia kerja tanpa komitmen penuh waktu. - Menghasilkan Penghasilan Tambahan
Cocok bagi mereka yang ingin menambah pemasukan sambil menjalankan pekerjaan utama atau kuliah. - Peluang Magang Berbayar
Banyak pekerjaan paruh waktu diambil oleh mahasiswa sebagai bagian dari program magang, yang bisa menjadi pintu masuk ke karier jangka panjang. - Tingkat Stres yang Lebih Rendah
Karena beban kerja yang tidak penuh, banyak pekerja merasa lebih rileks dan produktif.
Tantangan:
- Upah Tidak Tetap
Banyak pekerja paruh waktu dibayar per jam, sehingga pendapatan bisa berubah tergantung hari kerja dan volume pekerjaan. - Minim Jaminan Sosial
Jika tidak ada kontrak resmi, banyak yang tidak mendapatkan BPJS, tunjangan, atau asuransi kerja. - Status Hukum Kurang Kuat
Dalam banyak kasus, pekerja paruh waktu tidak memiliki surat perjanjian kerja, sehingga rentan terhadap PHK sepihak. - Peluang Karier Lebih Terbatas
Tidak semua perusahaan memberikan jenjang karier bagi pekerja paruh waktu. - Kurangnya Keterlibatan dalam Tim
Karena jam kerja lebih sedikit, ada kemungkinan kurang dilibatkan dalam pengambilan keputusan atau proyek besar.
Baca Juga : Apa Itu Part Time dan Kenapa Orang Memilih Pekerjaan Ini!
Hak Pekerja Paruh Waktu di Indonesia
Meski bekerja dengan waktu terbatas, pekerja paruh waktu tetap berhak atas perlakuan adil selama mereka bekerja dalam hubungan kerja sah dengan pemberi kerja. Beberapa hak utama yang penting untuk diketahui antara lain:
1. Upah Sesuai Jam Kerja
Gaji harus dihitung proporsional terhadap jam kerja, dan tidak boleh dibayar di bawah UMR harian jika dikonversi.
2. Perjanjian Kerja Tertulis
Meski hanya paruh waktu, perjanjian kerja tetap harus dibuat secara tertulis dan jelas mengatur hak dan kewajiban kedua pihak.
3. Perlindungan Hukum dan Jaminan Sosial
Jika terdaftar, pekerja paruh waktu berhak atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, terutama JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JHT (Jaminan Hari Tua).
4. Tidak Diskriminatif
Undang-Undang Ketenagakerjaan dan peraturan internasional ILO (Organisasi Buruh Internasional) menyatakan tidak boleh ada perlakuan diskriminatif terhadap pekerja berdasarkan status kerja.
5. Waktu Istirahat dan Keselamatan Kerja
Pekerja paruh waktu tetap berhak atas jam istirahat, hari libur sesuai peraturan perusahaan, serta lingkungan kerja yang aman dan layak.
Namun, implementasi hak-hak ini sangat bergantung pada kesadaran pekerja dan tanggung jawab perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan adanya perjanjian kerja dan pencatatan jam kerja yang jelas.
Siapa yang Cocok Menjadi Pekerja Paruh Waktu?

Model kerja ini tidak hanya untuk pelajar atau tenaga informal, tetapi juga cocok untuk berbagai kategori individu, seperti:
- Mahasiswa atau Pelajar:
Untuk mencari pengalaman kerja, menambah uang saku, atau memperluas jaringan sebelum lulus. - Ibu Rumah Tangga:
Dapat bekerja paruh waktu tanpa mengganggu aktivitas rumah tangga, seperti sebagai guru les atau penjual online. - Pekerja dengan Profesi Ganda:
Banyak profesional memiliki pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan berbasis paruh waktu, seperti dosen dan konsultan. - Pensiunan atau Lansia Produktif:
Tetap bisa aktif dan berpenghasilan tanpa tekanan pekerjaan penuh waktu. - Orang yang Ingin Menjelajah Karier Baru:
Paruh waktu bisa menjadi “uji coba” karier baru sebelum beralih total dari pekerjaan utama.
Pekerja paruh waktu adalah bagian penting dari dunia kerja modern yang dinamis dan fleksibel. Mereka memiliki karakteristik unik yang memungkinkan mereka tetap produktif sambil menyeimbangkan aspek lain dalam kehidupan.
Meski memiliki jam kerja terbatas, mereka tetap berkontribusi besar dalam banyak sektor, mulai dari jasa, ritel, pendidikan, hingga digital. Untuk itu, perlindungan terhadap hak-hak pekerja paruh waktu menjadi sangat penting.
Dengan pengaturan kerja yang jelas, kontrak resmi, dan kesadaran atas hak dan kewajiban masing-masing pihak, kerja paruh waktu bisa menjadi pilihan karier yang menguntungkan baik bagi pekerja maupun pemberi kerja.
Kesulitan mengelola KPI dan absensi karyawan? Masalah ini bisa membuat manajemen menjadi tidak efektif dan menyulitkan evaluasi kinerja. Saatnya gunakan cara yang lebih mudah dan terstruktur. Konsultasi sekarang dan optimalkan proses HR perusahaan Anda!
