Istilah PH dalam Dunia Kerja – Penting untuk mengenali istilah PH dalam dunia kerja, karena ini berkaitan erat dengan aspek hubungan kerja dan ketenagakerjaan. Memahami istilah PH dalam dunia kerja (Pemutusan Hubungan Kerja) membantumu memahami hak dan kewajiban karyawan. Pelajari lebih dalam agar kamu bisa mengantisipasi dan bersikap bijak dalam situasi tersebut!
Apa Itu PH dalam Dunia Kerja?
Istilah PH dalam konteks dunia kerja bisa merujuk pada dua hal yang paling umum, yaitu Penghasilan Harian dan Pekerja Harian. Kedua konsep ini memiliki relevansi yang berbeda tergantung pada jenis perusahaan atau sektor industri yang bersangkutan. Masing-masing memiliki implikasi terhadap kontrak kerja, hak-hak karyawan, serta cara pengelolaan tenaga kerja dalam sebuah organisasi.

Mari kita ulas lebih lanjut mengenai kedua makna tersebut.
Baca Juga : Kapan SNBT Tahun 2025 Dibuka? Simak Tanggal dan Informasinya!
1. PH sebagai Penghasilan Harian
Penghasilan Harian (PH) merujuk pada upah atau gaji yang diterima oleh seorang karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerja yang telah dilalui dalam periode tertentu. Berbeda dengan sistem penggajian bulanan yang memberikan gaji tetap per bulan, sistem PH lebih fleksibel dan bergantung pada jumlah hari yang dikaryakan oleh seorang pekerja. Model ini umumnya digunakan untuk pekerjaan yang tidak bersifat permanen atau yang memiliki jam kerja yang tidak tetap, seperti dalam sektor ritel, restoran, atau pekerjaan musiman.
Karakteristik Penghasilan Harian:
- Pekerja Lepas: Pekerja yang digaji berdasarkan hari ini sering kali bekerja dengan kontrak sementara atau musiman, dan penghasilan mereka dihitung berdasarkan jumlah hari mereka bekerja.
- Fleksibilitas Jam Kerja: Karyawan dengan sistem PH umumnya memiliki jam kerja yang lebih fleksibel dan tidak terikat oleh jam kerja standar per minggu.
- Variasi Penghasilan: Penghasilan yang diterima oleh pekerja PH dapat bervariasi tergantung pada banyaknya hari kerja dalam satu bulan atau musim tertentu. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pendapatan bulanan.
2. PH sebagai Pekerja Harian
Dalam konteks lain, istilah PH juga dapat merujuk pada Pekerja Harian. Pekerja harian adalah karyawan yang dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya sementara atau jangka pendek, dengan upah yang dibayarkan berdasarkan jumlah hari mereka bekerja. Pekerja harian ini tidak memiliki kontrak permanen dan biasanya bekerja dalam periode waktu tertentu sesuai kebutuhan perusahaan.
Karakteristik Pekerja Harian:
- Pekerjaan Sementara atau Kontrak: Pekerja harian sering kali dipekerjakan untuk pekerjaan musiman atau proyek jangka pendek. Mereka tidak terikat oleh kontrak kerja tetap, tetapi dibayar sesuai dengan hari kerja yang telah dijalani.
- Tidak Mendapatkan Tunjangan Tetap: Pekerja harian umumnya tidak menerima tunjangan kesehatan atau jaminan sosial yang diberikan kepada karyawan tetap. Mereka hanya menerima upah harian berdasarkan jumlah hari kerja.
- Fleksibilitas Perusahaan: Dengan menggunakan pekerja harian, perusahaan memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan jumlah tenaga kerja dengan kebutuhan operasional yang dapat berubah-ubah, seperti dalam industri konstruksi atau event organizing.
Relevansi PH dalam Berbagai Sektor Industri
Di berbagai sektor industri, penggunaan PH—baik sebagai Penghasilan Harian maupun Pekerja Harian—memiliki dampak yang berbeda dalam manajemen karyawan. Setiap sektor mengadopsi sistem ini dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan operasional dan anggaran yang tersedia.
1. PH dalam Sektor Ritel dan Perdagangan
Dalam industri ritel, sektor yang berhubungan langsung dengan konsumen, istilah PH sangat umum digunakan untuk pekerja yang dipekerjakan sebagai kasir, pramuniaga, atau staf penjualan musiman. Perusahaan ritel sering kali menggunakan pekerja harian untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama musim liburan atau diskon besar. Sistem PH memungkinkan mereka untuk mengatur tenaga kerja sesuai dengan jumlah pelanggan yang datang dan seberapa sibuknya toko.
Pekerja dengan sistem penghasilan harian biasanya bekerja berdasarkan shift yang fleksibel, tergantung pada kebutuhan toko dan jam operasional. Mereka juga dapat bekerja lebih sedikit hari atau lebih banyak hari, bergantung pada keadaan.
2. PH dalam Industri Konstruksi
Industri konstruksi sering menggunakan pekerja harian karena sifat pekerjaan yang bersifat proyek. Pekerja konstruksi sering kali dipekerjakan untuk durasi proyek tertentu dan dibayar berdasarkan jumlah hari kerja mereka. Dalam sektor ini, penggunaan pekerja harian sangat umum karena pekerjaan konstruksi sering kali tidak terikat oleh kontrak jangka panjang, dan perusahaan memerlukan tenaga kerja sesuai dengan tahapan proyek.
Pekerja harian di sektor konstruksi biasanya melakukan tugas-tugas fisik atau teknis, seperti pekerjaan bangunan, pengecatan, pengelasan, atau pemasangan peralatan konstruksi. Sistem PH memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menambah atau mengurangi jumlah pekerja sesuai dengan kemajuan proyek.
3. PH dalam Industri Perhotelan dan Restoran
Di sektor perhotelan dan restoran, istilah PH merujuk pada pekerja yang dipekerjakan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang berubah-ubah, seperti selama musim liburan atau acara khusus. Pekerja harian di restoran atau hotel biasanya bekerja dalam peran layanan pelanggan, seperti pelayan, resepsionis, atau petugas kebersihan.
Pada sektor ini, perusahaan sering kali lebih mengandalkan pekerja harian karena volume pengunjung yang dapat bervariasi setiap saat. Selain itu, sistem PH memungkinkan restoran atau hotel untuk mengoptimalkan tenaga kerja mereka sesuai dengan tingkat kepadatan pengunjung yang datang.
4. PH dalam Sektor Pertanian
Sektor pertanian juga mengandalkan pekerja harian untuk menangani pekerjaan musiman seperti panen, penanaman, atau pengolahan hasil pertanian. Pekerja harian di sektor ini dipekerjakan untuk jangka waktu tertentu, tergantung pada musim tanam atau panen yang sedang berlangsung. Sistem PH memungkinkan perusahaan pertanian untuk menyesuaikan jumlah pekerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ada pada waktu tertentu.
5. PH dalam Industri Event dan Hiburan
Di industri event dan hiburan, istilah PH sering digunakan untuk merujuk pada pekerja yang dipekerjakan untuk acara atau pertunjukan tertentu. Pekerja di sektor ini biasanya bekerja dalam peran seperti pengaturan acara, teknisi panggung, pengelolaan tiket, atau layanan tamu. Sistem PH memungkinkan perusahaan atau penyelenggara acara untuk mengatur jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan skala dan durasi acara yang diadakan.
Keuntungan dan Tantangan Penggunaan PH
Keuntungan Bagi Perusahaan
Penggunaan pekerja dengan sistem PH memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Salah satu keuntungannya adalah fleksibilitas dalam mengelola jumlah tenaga kerja. Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pekerja sesuai dengan volume pekerjaan yang ada, tanpa harus mengikat mereka dalam kontrak jangka panjang. Hal ini sangat berguna dalam industri dengan permintaan yang fluktuatif, seperti ritel, konstruksi, dan acara.

Selain itu, penggunaan pekerja harian dapat membantu perusahaan mengurangi biaya yang terkait dengan tunjangan jangka panjang dan hak-hak karyawan tetap. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien, terutama pada sektor-sektor yang membutuhkan tenaga kerja tambahan hanya pada saat-saat tertentu.
Tantangan bagi Pekerja
Bagi pekerja, sistem PH juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangannya adalah ketidakpastian pendapatan, karena jumlah hari kerja yang tersedia dapat bervariasi setiap bulannya. Selain itu, pekerja harian mungkin tidak mendapatkan tunjangan atau fasilitas lain yang diterima oleh karyawan tetap, seperti jaminan kesehatan, cuti, atau pensiun.
Sistem PH memungkinkan perusahaan untuk memiliki tenaga kerja yang fleksibel, namun juga membawa tantangan bagi pekerja yang mengandalkan pendapatan harian yang tidak tetap. Meskipun begitu, PH memberikan kesempatan untuk menyesuaikan tenaga kerja dengan permintaan yang dinamis, menjadikannya solusi yang efisien untuk sektor-sektor tertentu yang membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih fleksibel.
Istilah PH dalam dunia kerja sering muncul dalam konteks pemutusan hubungan kerja, dan penting untuk dipahami agar kamu bisa melindungi hak profesionalmu. Dengan mengetahui istilah PH dalam dunia kerja, kamu akan lebih siap menghadapi situasi ketenagakerjaan. Temukan insight lengkap seputar HR dan manajemen di manajemenkorporat.id.
Sumber Referensi:
- https://manajemenkorporat.id
- https://glints.com/id/lowongan/kpi-adalah/
- https://id.jobstreet.com/id/career-advice/article/kpi-arti-contoh-cara-buat
- https://gajihub.com/blog/contoh-kpi-karyawan/