Contoh Sistem Pengendalian Manajemen Di Perusahaan

Contoh sistem pengendalian manajemen di perusahaan sangat penting untuk dipahami dalam rangka memastikan kelancaran operasional dan pencapaian tujuan bisnis. Dengan melihat contoh sistem pengendalian manajemen di perusahaan, kita dapat memahami bagaimana perusahaan mengatur dan memonitor kinerja agar tetap berada pada jalur yang benar. Penerapan sistem ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan efisien, serta meminimalkan risiko yang dapat menghambat kemajuan perusahaan.

1. Contoh Sistem Pengendalian Manajemen dalam Berbagai Jenis Perusahaan

(Sumber Gambar : Gramedia.com)

a. Sistem Pengendalian di Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur sering menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan biaya produksi dan kualitas produk. Sistem pengendalian manajemen yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa produksi berjalan efisien dan biaya tetap terkendali.

Contoh Kasus: Sebuah perusahaan manufaktur sepatu menerapkan sistem pengendalian biaya yang ketat dengan menggunakan metode activity-based costing (ABC) untuk mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang terjadi dalam proses produksi. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui dengan lebih rinci biaya yang dikeluarkan untuk setiap langkah produksi, mulai dari pemotongan bahan baku hingga proses pengepakan.

Sistem ini memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan, misalnya dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tiap proses atau memperbaiki penggunaan bahan baku. Dengan demikian, pengendalian biaya dapat dilakukan lebih efektif, dan perusahaan bisa menawarkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas produk.

b. Sistem Pengendalian di Perusahaan Jasa

Di perusahaan jasa, pengendalian manajemen sering kali lebih fokus pada kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Keberhasilan sebuah perusahaan jasa tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.

Contoh Kasus: Sebuah hotel mewah menerapkan sistem pengendalian kualitas untuk memastikan bahwa setiap pelanggan menerima pelayanan terbaik. Sistem ini mencakup pemantauan kinerja staf, pengukuran tingkat kepuasan pelanggan melalui survei, dan analisis keluhan pelanggan.

Setiap keluhan atau feedback yang diterima akan dianalisis dan dijadikan dasar untuk perbaikan. Misalnya, jika ada keluhan mengenai waktu tunggu yang terlalu lama di resepsionis, hotel akan segera menambah jumlah staf pada shift tertentu untuk mengurangi waktu tunggu. Dengan cara ini, sistem pengendalian kualitas berperan penting dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan menjaga reputasi perusahaan.

c. Sistem Pengendalian di Perusahaan Teknologi

Perusahaan teknologi beroperasi dalam lingkungan yang sangat dinamis, dengan perubahan yang cepat dalam hal teknologi dan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, sistem pengendalian manajemen di perusahaan teknologi harus fleksibel dan adaptif untuk menghadapi perubahan tersebut.

Contoh Kasus: Sebuah perusahaan perangkat keras komputer menggunakan sistem pengendalian berbasis benchmarking untuk membandingkan kinerjanya dengan standar industri. Dengan melakukan perbandingan ini, perusahaan dapat mengetahui apakah ada area yang perlu diperbaiki, seperti kecepatan produksi, efisiensi desain, atau kepuasan pelanggan.

Selain itu, perusahaan juga melakukan pengendalian terhadap pengembangan produk dengan menggunakan management by objectives (MBO), di mana setiap tim diberi tujuan yang jelas dan harus melaporkan kemajuan mereka secara berkala. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa pengembangan produk berjalan sesuai dengan target dan tetap kompetitif di pasar.

Baca Juga : Benarkan Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji PNS 2025?

2. Pengaruh Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Perusahaan

Sistem pengendalian manajemen yang efektif dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan melalui implementasi pengendalian manajemen yang baik antara lain:

a. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan adanya sistem pengendalian yang baik, perusahaan dapat memantau dan mengevaluasi kinerja setiap bagian secara teratur. Hal ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi area yang mengalami pemborosan atau inefisiensi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaikinya.

Pengaruh: Misalnya, jika sistem pengendalian menemukan bahwa proses produksi terlalu lama karena penggunaan mesin yang sudah usang, perusahaan dapat memutuskan untuk mengganti mesin tersebut dengan yang lebih efisien. Dengan demikian, efisiensi operasional meningkat, dan perusahaan dapat mengurangi biaya serta meningkatkan output.

b. Meningkatkan Pengambilan Keputusan

Pengendalian manajemen memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Sistem ini menyediakan data yang relevan mengenai biaya, pendapatan, kualitas, dan kinerja keseluruhan yang membantu manajer dalam merencanakan dan memutuskan langkah-langkah strategis.

Pengaruh: Misalnya, informasi yang diberikan oleh sistem pengendalian dapat membantu manajer untuk memilih proyek investasi yang lebih menguntungkan, menentukan harga jual yang optimal, atau memutuskan kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan produk baru. Dengan keputusan yang berbasis data, perusahaan dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam pasar yang kompetitif.

c. Mengurangi Risiko dan Ketidakpastian

Dengan adanya sistem pengendalian, perusahaan dapat meminimalkan risiko yang dapat mengganggu kelancaran operasionalnya. Sistem pengendalian memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi masalah, seperti ketidaksesuaian anggaran, masalah kualitas, atau kegagalan pemasok.

Pengaruh: Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan mengetahui bahwa salah satu pemasoknya sering terlambat dalam mengirimkan bahan baku, sistem pengendalian dapat memperingatkan manajer untuk mencari alternatif pemasok atau mengatur stok cadangan. Dengan cara ini, risiko gangguan operasional dapat diminimalkan.

Baca Juga : Gaji PNS 2025 untuk Lulusan S1 dan Kenaikan Terbarunya!

3. Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen yang Efektif

(Sumber Gambar : greatnusa.com)

Untuk memastikan bahwa sistem pengendalian manajemen dapat berjalan dengan efektif, perusahaan perlu mengadopsi beberapa prinsip dasar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian di perusahaan:

a. Menetapkan Tujuan yang Jelas

Tujuan yang jelas dan terukur adalah dasar dari sistem pengendalian manajemen yang efektif. Tanpa tujuan yang spesifik, perusahaan tidak akan dapat mengevaluasi kinerjanya dengan baik.

Langkah: Setiap departemen atau tim dalam perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas, dan manajer harus memastikan bahwa setiap individu memahami peran mereka dalam mencapai tujuan tersebut.

b. Pengukuran Kinerja yang Akurat

Untuk memastikan sistem pengendalian berjalan efektif, perusahaan perlu memiliki alat untuk mengukur kinerja secara objektif. Pengukuran ini harus mencakup berbagai aspek, seperti biaya, waktu, kualitas, dan kepuasan pelanggan.

Langkah: Perusahaan dapat menggunakan key performance indicators (KPI) untuk menilai kinerja setiap departemen atau individu. KPI ini harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dan harus diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam strategi bisnis.

c. Implementasi Teknologi yang Tepat

Teknologi dapat membantu perusahaan untuk memantau dan mengontrol kinerjanya secara lebih efektif. Sistem perangkat lunak manajemen yang canggih dapat mengintegrasikan data dari berbagai departemen dan memberikan analisis yang akurat untuk pengambilan keputusan.

Langkah: Perusahaan harus memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti perangkat lunak akuntansi, sistem manajemen inventaris, atau aplikasi CRM (Customer Relationship Management). Dengan menggunakan teknologi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan akurasi data dan efisiensi operasional.

Sistem pengendalian manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif. Dengan menerapkan contoh sistem pengendalian manajemen yang tepat di berbagai jenis perusahaan, manajer dapat memastikan bahwa perusahaan tetap pada jalur yang benar untuk mencapai tujuan-tujuannya. Selain itu, sistem pengendalian yang baik juga memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi operasional, pengambilan keputusan yang lebih tepat, serta pengurangan risiko.

Pengendalian manajemen bukan hanya tentang memonitor kinerja, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung perbaikan berkelanjutan. Dengan melakukan pengukuran kinerja yang akurat, menetapkan tujuan yang jelas, dan mengimplementasikan teknologi yang sesuai, perusahaan dapat meningkatkan daya saing dan mencapai hasil yang lebih baik.

Sumber Refrensi :
  • https://kumparan.com/ragam-info/10-contoh-pengendalian-manajemen-dan-penjelasannya-21pc8wsagRn
  • https://www.kompasiana.com/sjmilaa/648e909b4d498a4ae4258c43/penerapan-sistem-pengendalian-manajemen-pada-perusahaan-pt-goto-gojek-tokopedia-tbk
  • https://id.scribd.com/doc/312657461/Contoh-SPM-Pada-Perusahaan

Share the Post:

Related Posts