Software bukan lagi sekadar alat bantu. Di 2025, perannya berubah menjadi mesin utama yang menggerakkan efisiensi, pendapatan, hingga inovasi di perusahaan.
Investasi di bidang ini melonjak drastis. Kecerdasan buatan ikut mendorong percepatan, bukan hanya dalam penulisan kode, tapi juga dalam pemecahan masalah nyata.
1. Seberapa Besar Investasi Perusahaan pada Software Enterprise di 2025?
Pada 2024, modal ventura global untuk software enterprise mencapai US $155 miliar, tumbuh 27% dibanding tahun sebelumnya, dan menyumbang 42% dari total investasi VC – rekor tertinggi.
Di Amerika Serikat, investasi VC pada software enterprise bahkan meningkat 43% dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini sebagian besar ditopang oleh optimisme terhadap kecerdasan buatan. Satu dari enam kesepakatan VC di AS kini melibatkan perusahaan yang mengembangkan AI atau machine learning.
Dana ventura khusus AI juga meningkat. Sekitar 40% dari total modal pada 2024 dialokasikan bagi fund yang menargetkan AI.
Pengeluaran global di bidang teknologi informasi diperkirakan naik sekitar 9,3% pada 2025, dengan porsi software dan data center mencatat pertumbuhan dua digit. Pasar SaaS global diproyeksikan menembus US $300 miliar, tumbuh lebih dari 20% per tahun.
Perusahaan besar seperti Oracle mencatat pertumbuhan pesat, dengan pendapatan cloud meningkat 52% secara tahunan. Peningkatan total pendapatan mereka diprediksi mencapai sekitar 16,7% untuk tahun fiskal 2026.
Statistik singkat:
Investasi VC global pada software enterprise: US$155 miliar (+27%).
Pasar SaaS global: sekitar US$300 miliar.
IT spending global naik ~9,3% di 2025.
Oracle cloud revenue naik 52%.
2. Apakah AI Banyak Digunakan dalam Pengembangan Software?
Kecerdasan buatan sudah menjadi komponen inti dalam proses pengembangan software modern. Data terbaru menunjukkan:
Sekitar 71% organisasi menggunakan model AI untuk menulis kode.
Gartner memprediksi 75% engineer enterprise akan menggunakan AI coding assistant pada 2028. Pada 2023, jumlahnya masih di bawah 10%.
Pada 2024, hampir semua developer melaporkan penggunaan generatif AI. Sekitar 30–40% organisasi mendukung penggunaan aktif, sementara sisanya bersikap netral.
Perusahaan besar seperti Microsoft dan Google menyatakan bahwa 20–30% kode mereka kini dihasilkan oleh AI. Google bahkan melaporkan lebih dari 30% kode internal mereka digenerasi oleh model AI.
Efisiensi pun meningkat signifikan. Studi terhadap Copilot menunjukkan ia mampu mempercepat penyelesaian tugas hingga 56%.
Dalam praktik nyata, penggunaan Copilot mengurangi 30–50% waktu pada dokumentasi, debugging, dan testing. AI agent mampu meningkatkan produktivitas developer hingga 30% dan memangkas 20% waktu untuk tugas rutin.
Ingin pantau kerja tim secara real-time tanpa ribet? Dengan aplikasi yang tepat, Anda bisa awasi progres kerja kapan saja dan di mana saja. Jangan sampai kehilangan kendali atas performa tim. Konsultasi sekarang untuk solusi yang efektif dan mudah digunakan!
3. Apa Tantangan Utama Software Usang?
Software yang usang membawa banyak masalah serius, antara lain:
Keamanan: Sistem lama sering rentan terhadap celah karena tidak lagi mendapat pembaruan. Hal ini berisiko, terutama jika AI menulis kode tanpa pengawasan manusia.
Kompatibilitas: Sulit mengintegrasikan teknologi baru, seperti cloud atau regulasi compliance, dengan arsitektur lama.
Pemeliharaan mahal: Developer yang menguasai teknologi lama makin langka. Biaya untuk mempertahankan sistem pun meningkat.
Peluang inovasi tertahan: Organisasi kesulitan menerapkan teknologi baru jika sistem warisan belum di-upgrade.
Utang teknis: AI kadang menghasilkan bug atau kode yang tidak terdokumentasi, menciptakan utang teknis tersembunyi.
4. Apakah Mayoritas Perusahaan Sudah Matang dalam Penggunaan AI?
Walau adopsi awal meluas, kebanyakan perusahaan belum mencapai kematangan dalam strategi AI mereka:
97% developer melaporkan menggunakan AI, tapi hanya 12% perusahaan merasa AI telah mengubah cara kerja mereka secara mendalam.
Sekitar 45% perusahaan menghadapi masalah kualitas kode AI. Selain itu, 51% khawatir soal keamanan, dan 41% tentang privasi data.
Lebih dari separuh pimpinan teknologi menyatakan bahwa penerapan AI masih jadi tantangan besar.
Model sudah semakin kuat, tapi kemampuan penalaran dan eksekusi berlapis AI belum sepenuhnya stabil.
5. Apakah Software Dikembangkan Sebagian Besar untuk Bisnis?
Pengembangan software sebagian besar diarahkan untuk kebutuhan bisnis. Indikatornya antara lain:
Enterprise software menyerap hampir separuh investasi VC global.
Perusahaan SaaS rata-rata mengelola sekitar 275 aplikasi, kebanyakan digunakan untuk proses internal dan layanan pelanggan.
Solusi enterprise meliputi sistem ERP, HR, field service, dan keuangan, yang semuanya dirancang untuk efisiensi bisnis.
AI juga dikembangkan untuk use-case spesifik seperti layanan pelanggan otomatis, marketing personalisasi, dan automasi pembayaran. Sektor industri seperti kesehatan dan keuangan juga menjadi fokus utama.
6. Apakah Pengembangan Software Mendorong Peningkatan Pendapatan?
Software modern, terutama dengan model SaaS dan AI, terbukti mendorong peningkatan pendapatan perusahaan:
Model langganan menciptakan aliran pendapatan berulang, meningkatkan valuasi perusahaan.
Otomatisasi dengan AI menekan biaya operasional, karena pengembangan kode dan debugging jadi lebih cepat.
Banyak unicorn teknologi lahir dari inovasi software enterprise berbasis AI, dengan pertumbuhan valuasi sangat cepat.
Perusahaan besar seperti Oracle membuktikan bahwa pendapatan cloud mereka dapat melonjak 50% lebih dalam satu tahun, berdampak besar pada total revenue.
Pengembangan software khusus (custom) memang menuntut biaya awal besar, tetapi menawarkan penghematan jangka panjang karena:
Solusi sesuai kebutuhan: Dibuat untuk proses spesifik organisasi, tanpa fitur yang tak terpakai.
Integrasi lebih baik: Bisa menyatu sempurna dengan sistem dan proses yang sudah ada.
Kendali penuh: Perusahaan bebas memperbarui, mengubah, dan menyesuaikan tanpa bergantung pada vendor.
Efisiensi yang konsisten: Proses otomatisasi dari custom software menghemat waktu dan biaya selama bertahun-tahun.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Durasi proyek lebih panjang, risiko kesalahan perencanaan tinggi, dan perlu tim internal yang mampu merawat sistem secara berkelanjutan.
Namun melihat tren investasi, banyak perusahaan teknologi berfokus pada pengembangan software enterprise khusus. Ini mencerminkan potensi keuntungan jangka panjangnya yang menjanjikan.
Temukan solusi terbaik untuk perusahaan Anda di manajemenkoporat.id dan maksimalkan potensi HRD Anda.