Back to office – Back to office telah menjadi topik hangat setelah banyak perusahaan beralih ke kerja jarak jauh.
Jika perusahaan Anda mengharuskan back to office, pastikan Anda siap dengan transisi kembali ke lingkungan kerja fisik. Pelajari lebih lanjut tentang persiapan untuk back to office dan tips suksesnya di sini!
Apa Itu Kebijakan ‘Back to Office’ dan Mengapa Penting di Tahun 2025?
Kebijakan ‘Back to Office’ adalah keputusan perusahaan untuk mengharuskan karyawan kembali bekerja di kantor setelah periode kerja jarak jauh yang panjang.
Pada tahun 2025, perusahaan melihat perlunya pengembalian ini untuk memperkuat budaya kerja tim, meningkatkan kolaborasi, serta memastikan pengawasan yang lebih baik terhadap operasional dan kinerja karyawan.
Kebijakan ini penting karena dapat menciptakan kembali ikatan sosial dan memperbaiki hubungan antar karyawan yang mungkin memudar akibat kerja dari rumah yang terisolasi.
Selain itu, beberapa jenis pekerjaan atau proyek membutuhkan interaksi langsung yang tidak dapat sepenuhnya digantikan dengan komunikasi digital.
Apa Dampak Positif dari ‘Back to Office’ Bagi Karyawan dan Perusahaan?
Mengembalikan karyawan ke kantor setelah periode kerja jarak jauh membawa sejumlah dampak positif baik untuk perusahaan maupun karyawan:
- Meningkatkan Kolaborasi: Kolaborasi antar tim lebih efisien dengan pertemuan tatap muka, yang memungkinkan diskusi lebih terbuka dan kreatif.
- Menguatkan Budaya Perusahaan: Karyawan dapat merasakan kebersamaan dan mendalami nilai serta visi perusahaan secara langsung.
- Kesejahteraan Karyawan: Lingkungan kantor yang nyaman dapat membantu mengurangi stres akibat bekerja dari rumah yang terkadang membuat batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi kabur.
- Peningkatan Produktivitas: Beberapa karyawan lebih fokus dan produktif saat berada di kantor karena minimnya gangguan dibandingkan bekerja dari rumah.
- Pengawasan Lebih Baik: HR dan manajer dapat lebih mudah memantau kinerja karyawan dan memberikan umpan balik secara langsung.
Menurut survei yang dilakukan pada 2025, sekitar 60% perusahaan yang menerapkan ‘Back to Office’ melaporkan peningkatan produktivitas dan kolaborasi antar tim.
Apakah Semua Perusahaan Mengimplementasikan ‘Back to Office’ pada 2025?
Tidak semua perusahaan mengimplementasikan kebijakan ‘Back to Office’ pada 2025. Beberapa perusahaan memilih untuk mempertahankan fleksibilitas kerja jarak jauh atau model hybrid, yang memungkinkan karyawan untuk bekerja baik dari kantor maupun dari rumah.
Keputusan untuk kembali ke kantor atau tidak tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Jenis Industri: Industri kreatif atau teknologi lebih fleksibel dalam mengadopsi kerja jarak jauh atau hybrid.
- Kebijakan Internal: Beberapa perusahaan memilih untuk melanjutkan model hybrid yang lebih fleksibel dan cocok untuk sebagian besar karyawan.
- Kebutuhan Operasional: Beberapa perusahaan yang mengandalkan interaksi langsung atau fasilitas khusus di kantor lebih cenderung mengimplementasikan kebijakan ini sepenuhnya.
Namun, tren menunjukkan bahwa lebih banyak perusahaan mulai mengharapkan karyawan untuk kembali ke kantor secara penuh atau dalam skema yang lebih terstruktur.
Apa Tantangan HRD dalam Mengelola Kebijakan ‘Back to Office’?
HRD dihadapkan pada beberapa tantangan dalam mengelola kebijakan ‘Back to Office’, di antaranya:
- Menyesuaikan Keinginan Karyawan: Beberapa karyawan mungkin merasa tidak nyaman atau tidak produktif saat kembali ke kantor setelah bekerja dari rumah selama bertahun-tahun.
- Keseimbangan Kerja dan Kehidupan: Karyawan yang terbiasa dengan fleksibilitas waktu WFH mungkin merasa terbebani dengan rutinitas kantor yang lebih ketat.
- Pengaturan Fasilitas Kantor: Perusahaan perlu menyesuaikan fasilitas kantor untuk memenuhi protokol kesehatan atau kebijakan jarak sosial yang berlaku.
- Komunikasi yang Efektif: Mengelola peralihan dari remote working ke work from office memerlukan komunikasi yang jelas dan transparan agar tidak menimbulkan kebingungan di antara karyawan.
HRD perlu memastikan kebijakan ini diterima dengan baik oleh karyawan dan berjalan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan.
Apa Saja Tips Agar Proses ‘Back to Office’ Berjalan Lancar?
Untuk memastikan kebijakan ‘Back to Office’ dapat diterima dengan baik, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

- Beri Komunikasi yang Jelas: Informasikan dengan transparan tentang alasan kebijakan ini dan bagaimana hal itu dapat menguntungkan perusahaan dan karyawan.
- Pertimbangkan Sistem Hybrid: Alih-alih sepenuhnya kembali ke kantor. Tawarkan sistem kerja hybrid yang memungkinkan karyawan untuk memilih bekerja dari rumah beberapa hari dalam seminggu.
- Sediakan Fasilitas yang Nyaman: Pastikan kantor memiliki fasilitas yang nyaman, mendukung kolaborasi, dan memperhatikan kesejahteraan karyawan.
- Tingkatkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan: Berikan fleksibilitas tambahan seperti jam kerja yang fleksibel atau program kesejahteraan untuk mendukung karyawan.
- Tindak Lanjut secara Rutin: Lakukan sesi feedback dan evaluasi untuk memastikan kebijakan ini berjalan sesuai harapan dan untuk mendengarkan suara karyawan.
Kebijakan ‘Back to Office’ yang diterapkan pada 2025 memberikan kesempatan untuk memperkuat budaya perusahaan, meningkatkan produktivitas, dan memfasilitasi kolaborasi antar tim.
Meskipun tidak semua perusahaan menerapkannya secara penuh, banyak yang mulai memilih model kerja hybrid atau kembali ke kantor sepenuhnya.
Back to office memerlukan persiapan agar transisi kembali ke kantor berjalan lancar. Jika Anda membutuhkan tips dan panduan untuk back to office, kunjungi manajemenkoporat.id untuk mendapatkan informasi terbaik dan strategi yang efektif.
Sumber Referensi:
- https://manajemenkorporat.id
- https://www.talenta.co/blog/siapkan-new-normal-dengan-aman/
- https://thumbs.dreamstime.com/b/back-to-office-text-notice-board-grey-yellow-pencils-normal-reopening-business-lockdown-pandemic-returning-leave-197930887.jpg
- https://tse1.mm.bing.net/th/id/OIP.kItnoHNw_rlsG3NbuXwdlgHaEK?rs=1&pid=ImgDetMain