Attrition rate adalah – Attrition rate adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung tingkat kehilangan karyawan dalam perusahaan dalam periode tertentu.
Memahami attrition rate adalah langkah awal untuk mengurangi tingkat pergantian karyawan dan meningkatkan retensi. Pelajari cara menghitung dan mengelola attrition rate di perusahaan Anda sekarang!
Apa Itu Attrition Rate?
Attrition rate adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Ini bisa melibatkan pengunduran diri, pensiun, atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tingkat attrition yang tinggi sering kali menunjukkan adanya masalah dalam manajemen SDM perusahaan, seperti kepuasan kerja yang rendah atau kurangnya peluang pengembangan karier.
Perhitungan attrition rate memberikan gambaran tentang stabilitas tenaga kerja dan seberapa besar perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk proses rekrutmen dan pelatihan karyawan baru.
Bagaimana Cara Menghitung Attrition Rate?
Attrition rate dihitung dengan rumus sederhana:

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki 100 karyawan pada awal tahun dan 10 karyawan keluar pada akhir tahun, maka attrition rate-nya adalah:

Perhitungan ini memberikan gambaran yang jelas tentang berapa banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan dibandingkan dengan jumlah total karyawan yang ada.
Apa Faktor Penyebab Tingginya Attrition Rate?
Beberapa faktor dapat menyebabkan tingginya attrition rate dalam perusahaan, antara lain:
- Kepuasan Kerja yang Rendah: Karyawan yang tidak puas dengan lingkungan kerja, gaji, atau hubungan dengan rekan kerja cenderung untuk mencari pekerjaan di tempat lain.
- Kurangnya Peluang Pengembangan: Karyawan yang merasa tidak ada peluang untuk berkembang atau meningkatkan keterampilan akan lebih mudah mencari pekerjaan yang menawarkan potensi lebih besar.
- Manajemen yang Buruk: Kepemimpinan yang tidak efektif atau komunikasi yang buruk antara manajemen dan karyawan sering kali menjadi alasan utama karyawan meninggalkan perusahaan.
- Fasilitas dan Kesejahteraan yang Kurang: Karyawan yang merasa tidak mendapat perhatian dalam hal kesejahteraan fisik dan mental cenderung memilih untuk pergi ke perusahaan yang menawarkan manfaat lebih baik.
- Gaji yang Tidak Kompetitif: Perusahaan yang tidak menawarkan kompensasi yang sesuai dengan standar industri atau yang lebih rendah dari pesaing dapat mengalami tingkat attrition yang tinggi.
Permasalahan HRD dalam Mengelola Tingginya Angka Attrition Rate
Tingginya attrition rate dapat menjadi tantangan besar bagi HRD. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain:
- Biaya Rekrutmen yang Tinggi: Proses rekrutmen yang berulang dan biaya untuk mencari dan melatih karyawan baru dapat membebani perusahaan, terutama jika attrition rate sangat tinggi.
- Waktu yang Terbuang: Waktu yang dihabiskan untuk pelatihan karyawan baru bisa menjadi kerugian jika banyak karyawan keluar dalam waktu singkat.
- Penurunan Moral Karyawan: Ketika banyak karyawan yang keluar, ini dapat memengaruhi moral karyawan yang tersisa, menurunkan semangat kerja dan produktivitas.
- Kesulitan dalam Membangun Tim yang Stabil: Dengan tingginya rotasi karyawan, sulit untuk membangun tim yang kohesif dan terlatih dengan baik.
Mengelola attrition rate yang tinggi memerlukan strategi HR yang baik dan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhinya.
Bagaimana Teknologi Membantu Mengurangi Attrition Rate di Tahun 2025?
Teknologi semakin memainkan peran penting dalam mengurangi angka attrition rate di perusahaan. Beberapa cara teknologi dapat membantu adalah:
- Sistem Analitik HR: Aplikasi berbasis data dapat menganalisis pola kepuasan karyawan, kinerja, dan alasan keluar. Sistem ini dapat memberikan wawasan berharga untuk melakukan intervensi dini sebelum karyawan memutuskan untuk keluar.
- Platform Pembelajaran dan Pengembangan: Teknologi memungkinkan perusahaan memberikan pelatihan dan kursus pengembangan keterampilan yang mudah diakses. Dengan memberikan kesempatan untuk tumbuh, karyawan merasa lebih dihargai dan berpotensi bertahan lebih lama.
- Sistem Pengelolaan Kinerja: Aplikasi manajemen kinerja memungkinkan HR untuk memberikan umpan balik secara langsung dan terstruktur, yang dapat memperbaiki hubungan manajemen dan karyawan.
- Pengalaman Karyawan yang Ditingkatkan: Teknologi seperti aplikasi kesejahteraan karyawan dan platform komunikasi internal. Biasanya membantu meningkatkan kepuasan kerja, memberikan dukungan yang diperlukan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.
Attrition rate adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa baik perusahaan dalam mempertahankan karyawan.
Faktor penyebab yang beragam, mulai dari kepuasan kerja hingga gaji yang tidak kompetitif, mempengaruhi tingginya angka ini. HRD harus menghadapi tantangan dalam mengelola masalah ini dengan strategi yang tepat.
Attrition rate adalah angka yang penting untuk dimonitor dalam setiap perusahaan. Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang attrition rate adalah dan bagaimana cara menguranginya, manajemenkoporat.id menyediakan berbagai tips dan strategi efektif untuk mengelola sumber daya manusia.
Sumber Referensi:
- https://manajemenkorporat.id
- https://www.talenta.co/blog/apa-itu-attrition-rate/
- https://akm-img-a-in.tosshub.com/indiatoday/images/story/202402/spotlight-194053492-16x9_0.jpg?VersionId=5Ml7d4VBtIm_l6JoQO47TBRBI7HtmzoG
- https://tse4.mm.bing.net/th/id/OIP.NgaZfi5r4uqc0_w_9YGqGgHaE7?w=800&h=533&rs=1&pid=ImgDetMain