Apa Itu Upah? Pahami Pengertian dan Jenis-Jenisnya!

Apa itu upah? Upah adalah kompensasi atau imbalan yang diterima oleh seseorang atas jasa atau pekerjaan yang telah dilakukan. Biasanya, upah diberikan dalam bentuk uang dan dihitung berdasarkan waktu kerja atau hasil yang dicapai. Pemahaman tentang apa itu upah sangat penting, baik bagi pekerja yang menerima haknya, maupun bagi pemberi kerja yang memiliki kewajiban untuk memberikan kompensasi yang layak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pengertian Upah

Apa itu upah?merujuk pada pembayaran yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pekerja atau karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan atau jasa yang telah mereka lakukan. Upah ini biasanya diberikan dalam bentuk uang, meskipun dalam beberapa kasus, upah juga bisa diberikan dalam bentuk lain, seperti barang atau fasilitas.

Secara lebih spesifik, upah dapat diartikan sebagai pembayaran periodik, yang dihitung berdasarkan waktu atau jumlah produksi yang telah dicapai oleh pekerja. Berdasarkan pengertian upah, kita bisa membedakan antara upah yang dihitung berdasarkan jam kerja, hari, atau bahkan bulan. Upah juga bisa didasarkan pada seberapa banyak hasil yang dikerjakan oleh pekerja, seperti dalam sistem upah borongan atau berdasarkan produksi.

Ciri-Ciri Upah yang Layak

Tidak semua upah dapat dikatakan adil dan layak. Ada beberapa ciri-ciri upah yang seharusnya dipenuhi oleh pemberi kerja agar dapat dikategorikan sebagai upah yang layak. Ciri-ciri ini akan menunjukkan seberapa adil pemberian upah tersebut terhadap pekerja:

1. Menghargai Kinerja Pekerja

Upah yang layak akan mencerminkan tingkat kinerja dan tanggung jawab pekerja. Pekerja yang memiliki kemampuan lebih atau menjalankan pekerjaan yang lebih kompleks seharusnya mendapatkan imbalan yang lebih tinggi. Sebaliknya, pekerja dengan kinerja standar mendapatkan upah yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.

2. Mencukupi Kebutuhan Hidup Layak

Upah yang layak harus cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar pekerja, termasuk kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kelayakan upah ini sangat bergantung pada standar hidup di daerah tempat pekerja bekerja.

3. Bersifat Transparan dan Adil

Pemberian upah harus dilakukan secara transparan dan adil. Semua pekerja yang memiliki pekerjaan dan tanggung jawab yang serupa harus mendapatkan imbalan yang setara. Sistem penggajian yang adil akan membantu membangun kepercayaan dan loyalitas pekerja terhadap perusahaan.

4. Menyediakan Fasilitas dan Tunjangan

Selain upah dasar, pekerja yang menerima upah layak biasanya juga mendapatkan tunjangan tambahan, seperti tunjangan transportasi, tunjangan kesehatan, atau fasilitas lainnya yang mendukung kesejahteraan mereka.

Baca Juga : Mengenal Kelas Jabatan PNS Fungsional Umum di Pemerintahan!

Jenis-Jenis Upah

Upah tidak hanya terbatas pada satu bentuk atau cara pemberian saja. Terdapat berbagai jenis upah yang diterapkan di berbagai sektor atau perusahaan, tergantung pada sistem kerja dan kebijakan yang berlaku. Berikut adalah beberapa jenis upah yang sering diterapkan:

1. Upah Berdasarkan Waktu

Jenis upah yang paling umum adalah upah berdasarkan waktu. Pada jenis ini, pekerja dibayar berdasarkan jam, hari, atau bulan kerja. Misalnya, pekerja yang bekerja dengan sistem gaji bulanan akan menerima upah tetap yang dibayar setiap bulan tanpa memandang jumlah jam kerja mereka, asalkan mereka memenuhi jam kerja yang ditentukan.

2. Upah Berdasarkan Hasil (Upah Borongan)

Pada jenis ini, pekerja menerima imbalan berdasarkan jumlah hasil atau volume kerja yang tercapai. Upah borongan sering digunakan dalam pekerjaan yang berbasis proyek, seperti konstruksi atau manufaktur. Pekerja yang mampu menyelesaikan lebih banyak tugas atau pekerjaan akan mendapatkan upah lebih tinggi, sementara pekerja yang kurang produktif akan mendapatkan imbalan lebih rendah.

3. Upah Minimum

Adalah jenis upah yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai standar gaji terendah yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pekerja. Setiap negara memiliki kebijakan upah minimum yang berbeda-beda, dan di Indonesia, Upah Minimum Provinsi (UMP) menjadi acuan dalam menentukan besaran gaji yang layak di setiap daerah.

4. Upah Pokok

Pembayaran dasar yang diterima oleh pekerja sebelum tunjangan atau bonus tambahan. Ini adalah komponen utama dari upah yang dihitung berdasarkan kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja.

5. Upah Lembur

Diberikan kepada pekerja yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan. Dalam banyak kasus, upah lembur ini dihitung berdasarkan tarif tertentu, yang biasanya lebih tinggi dari tarif upah biasa.

6. Upah Berdasarkan Kinerja

Jenis upah ini mengacu pada pencapaian kinerja pekerja. Biasanya, perusahaan menetapkan target atau KPI (Key Performance Indicator), dan pekerja yang berhasil mencapai atau melebihi target tersebut akan menerima upah tambahan berupa bonus atau insentif.

7. Upah Berdasarkan Produksi

Pada sistem ini, pekerja dibayar sesuai dengan jumlah produk yang mereka hasilkan. Biasanya, jenis ini diterapkan dalam pekerjaan berbasis manufaktur atau produksi, di mana hasil pekerjaan langsung dapat dihitung dalam jumlah unit yang diproduksi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Upah

Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi penetapan upah di perusahaan. Faktor-faktor ini berkaitan dengan kondisi ekonomi, kualitas pekerja, serta kebijakan perusahaan dalam memberikan kompensasi. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan upah:

1. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi, baik secara nasional maupun internasional, mempengaruhi besaran upah yang ditetapkan. Ketika ekonomi sedang tumbuh, perusahaan mungkin mampu memberikan upah yang lebih tinggi, sementara pada masa resesi atau krisis ekonomi, perusahaan cenderung lebih hati-hati dalam menetapkan upah.

2. Keterampilan dan Pengalaman Pekerja

Pekerja dengan keterampilan dan pengalaman lebih tinggi biasanya akan mendapatkan upah yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan keahlian yang dimiliki pekerja memberikan kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan perusahaan.

3. Jenis dan Kompleksitas Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dilakukan juga mempengaruhi besaran upah. Pekerjaan yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keterampilan khusus cenderung mendapatkan upah yang lebih tinggi. Sebaliknya, pekerjaan yang lebih sederhana atau rutin biasanya memiliki upah yang lebih rendah.

4. Kebijakan Perusahaan

Kebijakan internal perusahaan juga memainkan peran penting dalam menentukan besaran upah. Beberapa perusahaan mungkin menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain sebagai strategi untuk menarik dan mempertahankan pekerja terbaik.

5. Lokasi Geografis

Lokasi perusahaan juga memengaruhi penetapan upah. Di daerah dengan biaya hidup yang tinggi, seperti kota besar, perusahaan cenderung memberikan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang memiliki biaya hidup lebih rendah.

6. Kondisi Pasar Tenaga Kerja

Penawaran dan permintaan tenaga kerja di suatu sektor atau daerah juga mempengaruhi besaran upah. Jika permintaan untuk tenaga kerja di suatu bidang tinggi namun pasokan tenaga kerja terbatas, maka upah untuk pekerjaan tersebut cenderung lebih tinggi.

Baca Juga : Ini Tugas dan Penghasilan Kelas Jabatan PNS Golongan 4A!

Dampak Upah yang Tidak Layak bagi Pekerja

Jika upah yang diberikan perusahaan kepada pekerjanya tidak layak, dampaknya bisa sangat besar, baik bagi pekerja itu sendiri maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul akibat upah yang tidak sesuai dengan kebutuhan pekerja:

1. Penurunan Kinerja

Pekerja yang merasa tidak dihargai atau dibayar rendah cenderung kurang termotivasi untuk bekerja dengan maksimal. Ini dapat berdampak pada penurunan produktivitas dan kualitas kerja.

2. Tingginya Turnover Karyawan

Upah yang tidak layak dapat menyebabkan pekerja mencari pekerjaan di tempat lain. Hal ini dapat meningkatkan tingkat turnover karyawan, yang pada akhirnya mempengaruhi stabilitas dan kinerja perusahaan.

3. Masalah Kesejahteraan Sosial

Jika upah yang diterima pekerja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan sosial mereka, seperti kesehatan, pendidikan anak, dan kebutuhan lainnya.

4. Dampak pada Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang membayar pekerjanya dengan upah yang rendah atau tidak sesuai standar dapat kehilangan reputasinya, terutama di mata calon pekerja yang berkualitas. Ini dapat membuat perusahaan kesulitan untuk menarik talenta baru.

Upah adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi hubungan antara pekerja dan perusahaan. Jenis upah yang diterima pekerja dapat berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan dan kebijakan perusahaan. Faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, keterampilan pekerja, dan lokasi geografis memengaruhi besaran upah yang ditetapkan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menetapkan upah yang adil dan sesuai dengan standar kehidupan layak agar pekerja merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja dengan baik.

Sumber Refrensi :
  • https://www.talenta.co/blog/apa-itu-upah/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Upah
  • https://catapa.com/blog/pengertian-dan-jenis-sistem-upah-yang-berlaku-di-indonesia

Share the Post:

Related Posts