Ternyata Ini Rumus Current Ratio dan Cara Menghitungnya!

Ternyata Ini Rumus Current Ratio dan Cara Menghitungnya!

Rumus Current Ratio – Dalam dunia bisnis modern, setiap angka yang tercatat dalam laporan keuangan memiliki makna penting bagi para pengambil keputusan. Salah satu metrik yang sering dijadikan tolok ukur stabilitas keuangan jangka pendek perusahaan adalah current ratio. Rasio ini tidak hanya sekadar angka, melainkan juga representasi dari seberapa siap sebuah perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Apa Itu Current Ratio?

Current ratio adalah indikator kesehatan keuangan suatu entitas usaha dalam konteks jangka pendek. Rasio ini menjadi penunjuk kemampuan perusahaan untuk melunasi semua kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki. Dengan kata lain, semakin tinggi current ratio, semakin aman posisi likuiditas perusahaan.

Fungsi dan Peranan Current Ratio dalam Analisis Keuangan

Sebelum melangkah pada rumus current ratio, penting memahami fungsinya dalam konteks analisis:

  • Memberikan gambaran awal mengenai kelancaran arus kas jangka pendek.
  • Menjadi alat evaluasi kinerja manajemen dalam mengelola aset lancar.
  • Menjadi tolok ukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban saat jatuh tempo.
  • Dijadikan indikator oleh investor dan kreditor untuk menilai risiko kredit.

Baca juga: Contoh Slip Gaji Karyawan Asuransi yang Transparan dan Jelas!

Rumus Current Ratio

Ternyata Ini Rumus Current Ratio dan Cara Menghitungnya!

Sumber: Freepik

Mari kita bahas formula dasarnya terlebih dahulu. Rumus current ratio adalah sebagai berikut:

Rumus Current Ratio:

Komponen utama dalam perhitungan ini mencakup:

  • Aset Lancar: Kas, setara kas, piutang dagang, persediaan, dan aset lain yang bisa dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun.
  • Utang Lancar: Utang dagang, utang pajak, beban gaji, dan bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.

Penjelasan Komponen Current Ratio

Aset Lancar

Aset lancar adalah aset yang bisa dikonversi menjadi kas atau digunakan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Contohnya:

  • Kas dan setara kas
  • Piutang usaha
  • Persediaan barang
  • Beban dibayar di muka
  • Surat berharga jangka pendek

Utang Lancar

Utang lancar adalah kewajiban yang harus dibayarkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Misalnya:

  • Utang usaha
  • Utang pajak
  • Beban akrual
  • Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 12 bulan

Interpretasi Nilai Current Ratio

Nilai current ratio memberikan sinyal keuangan yang beragam tergantung konteks industrinya.

  • Rasio < 1: Perusahaan tidak memiliki aset lancar yang cukup untuk menutupi utang lancar. Ini sinyal merah bagi kreditor.
  • Rasio = 1: Aset lancar cukup untuk melunasi kewajiban jangka pendek.
  • Rasio > 1: Perusahaan memiliki aset lebih dari cukup untuk membayar kewajiban. Tetapi rasio terlalu tinggi (misalnya 4 atau lebih) bisa mengindikasikan ketidakefisienan.

Baca juga: Tertarik Bekerja di Luar Negeri? Simak Cara Kerja Lengkapnya!

Kelebihan dan Kelemahan Current Ratio

Kelebihan:

  • Mudah dihitung dan dipahami.
  • Berguna sebagai alat peringatan awal kondisi keuangan.
  • Bermanfaat dalam perbandingan industri.

Kelemahan:

  • Tidak menunjukkan kualitas aset.
  • Tidak memperhitungkan waktu pencairan aset.
  • Tidak dapat berdiri sendiri sebagai indikator utama likuiditas.

Studi Kasus Perusahaan Publik: Current Ratio dalam Dunia Nyata

Ternyata Ini Rumus Current Ratio dan Cara Menghitungnya!

Sumber: Freepik

Sebagai ilustrasi, mari kita tinjau perhitungan current ratio dari tiga perusahaan sektor pertambangan di Indonesia berdasarkan laporan keuangan 2021:

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO)

  • Aset Lancar: Rp9.000.000.000.000
  • Utang Lancar: Rp4.000.000.000.000
  • Current Ratio: 2,25

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)

  • Aset Lancar: Rp12.000.000.000.000
  • Utang Lancar: Rp7.500.000.000.000
  • Current Ratio: 1,6

PT Harum Energy Tbk. (HRUM)

  • Aset Lancar: Rp2.500.000.000.000
  • Utang Lancar: Rp1.000.000.000.000
  • Current Ratio: 2,5

Dari ketiga contoh ini, HRUM memiliki current ratio tertinggi, menunjukkan posisi likuiditas yang sangat kuat.

Baca juga: Apa Itu Background Check dan Mengapa Penting? Cari Tahu!

Current Ratio dalam Perspektif Industri

Setiap industri memiliki rata-rata current ratio yang berbeda. Misalnya:

  • Retail: Bisa memiliki rasio lebih rendah karena siklus kas yang cepat.
  • Manufaktur: Biasanya membutuhkan current ratio lebih tinggi untuk menutup risiko produksi.
  • Teknologi: Bisa saja memiliki rasio tinggi karena cash flow tinggi dan utang rendah.

Faktor yang Mempengaruhi Current Ratio

Beberapa faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi nilai current ratio:

  • Siklus operasional perusahaan
  • Kebijakan penagihan piutang
  • Strategi manajemen persediaan
  • Kebijakan pembayaran utang ke pemasok
  • Perubahan kurs dan nilai tukar (jika perusahaan berorientasi ekspor/impor)

Strategi Perusahaan dalam Meningkatkan Current Ratio

Jika current ratio berada di bawah angka ideal, perusahaan bisa:

  • Menurunkan utang jangka pendek dengan refinancing ke jangka panjang.
  • Meningkatkan kas melalui penjualan aset non-produktif.
  • Mempercepat penagihan piutang.
  • Mengurangi pembelian persediaan secara besar-besaran.

Kesalahan Umum dalam Menilai Current Ratio

Investor pemula seringkali keliru dalam menginterpretasi current ratio:

  • Menganggap rasio tinggi pasti bagus, padahal bisa menandakan inefisiensi.
  • Tidak mempertimbangkan kualitas aset lancar.
  • Tidak menganalisis tren current ratio dari tahun ke tahun.

Hubungan Current Ratio dengan Rasio Keuangan Lainnya

Current ratio tidak boleh berdiri sendiri. Sebaiknya dipadukan dengan:

  • Quick ratio: Menghilangkan persediaan dari aset lancar.
  • Cash ratio: Hanya menghitung kas dan setara kas.
  • Working capital turnover: Efisiensi penggunaan modal kerja.

Contoh Perhitungan Current Ratio Sederhana

Misalkan perusahaan ABC memiliki:

  • Kas dan Setara Kas: Rp500.000.000
  • Piutang Usaha: Rp1.000.000.000
  • Persediaan: Rp800.000.000
  • Utang Lancar: Rp1.500.000.000

Rumus current ratio adalah alat analisis sederhana namun sangat penting dalam mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan. Dengan membandingkan aset lancar terhadap utang lancar, kita dapat mengetahui apakah perusahaan mampu bertahan dalam tekanan kewajiban jangka pendek.

Namun seperti halnya alat ukur lainnya, current ratio harus dianalisis bersama rasio lainnya serta mempertimbangkan konteks industri. Interpretasi yang tepat akan membantu investor, analis, maupun manajemen dalam mengambil keputusan yang strategis dan terukur.

Rekomendasi Alat Bantu untuk Hitung Rasio Keuangan

Untuk mempermudah proses ini, berbagai software keuangan seperti Mekari Talenta bisa digunakan. Dengan fitur otomatisasi dan integrasi data keuangan, Anda dapat menghitung current ratio dan indikator lainnya secara efisien tanpa risiko kesalahan manual. Platform ini sangat cocok untuk bisnis skala kecil hingga besar yang ingin efisiensi kerja tanpa mengorbankan akurasi data.

Dengan demikian, pemahaman atas current ratio bukan hanya menjadi kebutuhan bagi akuntan, namun juga pelaku usaha dan investor yang ingin mengambil langkah tepat berdasarkan data keuangan yang kredibel dan terkini.

Sumber:

  1. https://www.talenta.co/blog/mengenal-tujuan-dan-cara-hitung-current-ratio/
  2. https://glints.com/id/lowongan/penalti-resign/
  3. https://news.detik.com/berita/d-7609826/saya-mau-resign-tapi-didenda-bayar-penalti-bagaimana-hukumnya
  4. https://www.hukumonline.com/klinik/a/karyawan-kontrak-iresign-i–berhak-dapat-uang-kompensasi-lt61e4f5b10be77/

Merasa pengelolaan karyawan di perusahaan Anda belum optimal? Hal
ini bisa berdampak pada produktivitas dan kepuasan tim. Jangan tunda lagi
untuk mencari solusi yang tepat. Konsultasi sekarang dan bawa pengelolaan
tim Anda ke level terbaik!

Bayar Penalti Kontrak Kerja
Share the Post:

Related Posts