Apa Itu Turnover Karyawan? Ketahui Penyebab dan Dampaknya!

Apa itu turnover karyawan? Turnover karyawan merujuk pada tingkat pergantian karyawan di suatu perusahaan, yang terjadi ketika karyawan meninggalkan perusahaan dan digantikan oleh yang baru. Apa itu turnover karyawan? menjadi indikator penting bagi manajemen untuk mengevaluasi kepuasan kerja, budaya perusahaan, dan efektivitas sistem pengelolaan SDM yang ada. Tingkat turnover yang tinggi sering kali menunjukkan adanya masalah dalam lingkungan kerja atau kebijakan perusahaan yang perlu segera diperbaiki.

Pengertian Turnover Karyawan

Apa itu turnover karyawan? merujuk pada tingkat perputaran atau pergantian karyawan dalam sebuah organisasi. Hal ini terjadi ketika seorang karyawan keluar dari perusahaan, digantikan dengan karyawan baru. Pengertian ini mencakup berbagai bentuk perputaran, baik yang bersifat sukarela maupun tidak sukarela. Secara umum, turnover terbagi menjadi dua jenis utama: turnover sukarela dan turnover tidak sukarela.

  1. Turnover Sukarela: Terjadi ketika karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan dengan alasan pribadi, seperti mencari kesempatan yang lebih baik, pindah ke perusahaan lain, atau alasan keluarga.
  2. Turnover Tidak Sukarela: Terjadi ketika karyawan diberhentikan oleh perusahaan, bisa karena performa yang buruk, pengurangan tenaga kerja, atau alasan lainnya.

Angka turnover yang tinggi dapat memberikan gambaran penting tentang kondisi perusahaan, seperti apakah perusahaan mampu mempertahankan karyawannya atau tidak.

Baca Juga : Informasi Lengkap Kelas Jabatan PNS Dosen, Pelajari Disini!

Jenis-jenis Turnover Karyawan

Dalam organisasi, turnover karyawan dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor penyebabnya. Berikut adalah beberapa jenis turnover karyawan yang umumnya terjadi:

1. Turnover Sukarela

Turnover jenis ini terjadi ketika karyawan memilih untuk keluar dari perusahaan dengan keputusan mereka sendiri. Beberapa alasan yang sering menjadi penyebab turnover sukarela antara lain pencarian pekerjaan yang lebih baik, ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, atau alasan pribadi seperti pindah tempat tinggal atau masalah kesehatan.

2. Turnover Tidak Sukarela

Jenis turnover ini terjadi ketika karyawan diberhentikan oleh perusahaan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kinerja yang buruk, pengurangan jumlah karyawan, atau pelanggaran terhadap aturan perusahaan.

3. Turnover Fungsional

Turnover fungsional terjadi ketika karyawan yang kurang berkinerja atau tidak sesuai dengan budaya perusahaan memilih untuk keluar atau diberhentikan. Meskipun turnover ini bisa dilihat sebagai hal yang positif, karena memungkinkan perusahaan untuk menggantinya dengan karyawan yang lebih kompeten, perusahaan tetap harus mengelola proses ini dengan hati-hati.

4. Turnover Disfungsional

Sebaliknya, turnover disfungsional terjadi ketika karyawan yang berkinerja baik memilih untuk keluar. Hal ini menjadi masalah besar bagi perusahaan, karena kehilangan karyawan yang berpotensi dapat mempengaruhi produktivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Proses Terjadinya Turnover Karyawan

Proses terjadinya turnover karyawan biasanya dimulai dengan ketidakpuasan karyawan terhadap kondisi tempat kerja mereka. Beberapa faktor yang memengaruhi proses ini meliputi stres, beban kerja yang berlebihan, atau ketidakcocokan antara nilai pribadi karyawan dan budaya perusahaan. Berikut adalah beberapa tahapan yang dapat terjadi dalam proses turnover karyawan:

1. Identifikasi Masalah dalam Organisasi

Sebelum karyawan memutuskan untuk keluar, mereka biasanya mengalami ketidakpuasan. Masalah yang sering muncul termasuk beban kerja yang berlebihan, kurangnya pengakuan atau penghargaan, serta kurangnya peluang untuk berkembang. Ketidakpuasan ini dapat bertambah seiring berjalannya waktu dan memengaruhi keinginan karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan.

2. Pencarian Alternatif

Setelah merasa tidak puas, karyawan mulai mencari alternatif di luar perusahaan, seperti mencari pekerjaan lain atau membuka usaha sendiri. Pada titik ini, mereka sudah mempertimbangkan kemungkinan untuk pindah atau mengundurkan diri.

3. Keputusan Mengundurkan Diri

Setelah mempertimbangkan berbagai faktor, karyawan akhirnya membuat keputusan untuk mengundurkan diri. Pada tahap ini, mereka akan memberitahukan manajer atau HRD mengenai keputusan mereka untuk keluar dari perusahaan.

4. Proses Pengunduran Diri

Setelah keputusan diambil, karyawan mengajukan pengunduran diri secara resmi, yang dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, seperti memberikan pemberitahuan sebelumnya sesuai dengan ketentuan perusahaan.

5. Penggantian dan Rekrutmen

Setelah karyawan keluar, perusahaan akan memulai proses rekrutmen untuk mencari pengganti. Proses ini dapat memakan waktu dan biaya, serta membutuhkan strategi yang tepat untuk menarik talenta yang berkualitas.

Faktor Penyebab Turnover Karyawan

Faktor penyebab turnover karyawan sangat bervariasi, dan pemahaman yang baik mengenai faktor-faktor ini dapat membantu perusahaan untuk mengurangi tingkat turnover. Beberapa faktor penyebab utama turnover karyawan meliputi:

1. Ketidakpuasan Terhadap Gaji dan Tunjangan

Salah satu alasan utama karyawan memilih untuk keluar adalah ketidakpuasan terhadap gaji dan tunjangan yang diterima. Karyawan yang merasa tidak dihargai secara finansial akan mencari peluang lain yang menawarkan kompensasi lebih baik.

2. Beban Kerja yang Berlebihan

Beban kerja yang tinggi dan tidak seimbang dapat menyebabkan stres dan kelelahan pada karyawan. Ketika beban kerja tidak sesuai dengan kapasitas atau ekspektasi mereka, karyawan akan merasa tertekan dan cenderung mencari pekerjaan yang lebih seimbang.

3. Kurangnya Kesempatan Pengembangan Karier

Karyawan yang tidak melihat adanya kesempatan untuk berkembang dalam pekerjaan mereka lebih cenderung untuk keluar. Kurangnya pelatihan, promosi, dan peluang karier dapat membuat karyawan merasa terjebak dan kehilangan motivasi.

4. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung

Lingkungan kerja yang tidak nyaman atau tidak mendukung dapat menyebabkan stres dan ketidakbahagiaan pada karyawan. Hubungan buruk dengan rekan kerja atau atasan, budaya perusahaan yang tidak sehat, atau konflik internal dapat mendorong karyawan untuk mencari tempat kerja yang lebih baik.

5. Kepemimpinan yang Buruk

Kepemimpinan yang tidak efektif atau tidak mendukung juga dapat menjadi penyebab turnover. Karyawan sering merasa kurang dihargai atau tidak mendapatkan arahan yang jelas dari atasan mereka, yang membuat mereka kehilangan motivasi untuk tetap bekerja.

6. Kondisi Eksternal

Selain faktor internal, kondisi eksternal seperti situasi ekonomi, kesempatan kerja di luar perusahaan, atau perubahan dalam kehidupan pribadi karyawan juga bisa menjadi faktor penyebab turnover.

Dampak Turnover Karyawan terhadap Perusahaan

Turnover karyawan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan. Dampak ini tidak hanya terkait dengan biaya yang dikeluarkan, tetapi juga dapat memengaruhi kinerja dan stabilitas perusahaan secara keseluruhan. Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh turnover antara lain:

1. Biaya Rekrutmen dan Pelatihan

Salah satu dampak langsung dari turnover adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses rekrutmen dan pelatihan karyawan baru. Mengganti karyawan yang keluar memerlukan waktu dan biaya untuk mencari kandidat yang tepat dan melatih mereka agar siap bekerja.

2. Penurunan Produktivitas

Ketika karyawan yang berpengalaman keluar, mereka meninggalkan kekosongan yang bisa mengganggu produktivitas tim. Proses adaptasi karyawan baru biasanya membutuhkan waktu, yang dapat menurunkan kinerja sementara.

3. Gangguan dalam Tim dan Morale

Turnover yang tinggi dapat merusak dinamika tim dan menurunkan moral karyawan yang masih bertahan. Ketika tim merasa tidak stabil karena pergantian karyawan yang terus-menerus, hal ini dapat menurunkan semangat kerja dan produktivitas.

4. Kerugian Pengetahuan dan Pengalaman

Karyawan yang pergi sering kali membawa serta pengetahuan dan pengalaman yang berharga. Kehilangan pengetahuan ini dapat memperlambat proses kerja dan mengurangi kualitas output yang dihasilkan.

5. Reputasi Perusahaan

Tingkat turnover yang tinggi dapat memengaruhi reputasi perusahaan di mata calon karyawan dan klien. Perusahaan yang memiliki tingkat turnover tinggi bisa dipandang sebagai tempat kerja yang tidak stabil, yang bisa mengurangi daya tarik bagi calon talenta.

Baca Juga : Ternyata Ini Kelas Jabatan PNS Dokter Spesialis dan Gajinya!

Cara Mengurangi Turnover Karyawan

Untuk mengurangi turnover karyawan, perusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasi penyebab utama yang mendorong karyawan untuk keluar. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi turnover antara lain:

1. Meningkatkan Kepuasan Gaji dan Tunjangan

Meninjau kembali sistem kompensasi dan memberikan penghargaan yang sesuai dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi keinginan mereka untuk mencari pekerjaan lain.

2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

Membangun budaya perusahaan yang sehat dan mendukung akan membuat karyawan merasa dihargai dan lebih puas dengan pekerjaan mereka. Mengurangi konflik, memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan, serta memberikan ruang untuk berkembang adalah hal yang perlu diperhatikan.

3. Memberikan Kesempatan Pengembangan Karier

Karyawan yang merasa mereka memiliki kesempatan untuk berkembang dalam karier mereka lebih cenderung untuk bertahan. Program pelatihan, mentoring, dan peluang promosi internal akan membantu meningkatkan loyalitas karyawan.

4. Meningkatkan Kepemimpinan

Kepemimpinan yang baik dapat memotivasi karyawan untuk tetap bertahan. Pelatihan untuk para pemimpin dan manajer tentang cara memberikan arahan yang jelas, mendukung karyawan, serta memberikan umpan balik yang konstruktif sangat penting dalam mengurangi turnover.

Turnover karyawan merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia kerja, namun tingkat turnover yang tinggi bisa memberikan dampak negatif yang signifikan bagi perusahaan. Mengidentifikasi faktor penyebab turnover dan mengambil langkah yang tepat untuk mengurangi tingkat tersebut adalah langkah yang penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan perusahaan. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan kesejahteraan karyawan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan mengurangi tingkat turnover yang tinggi.

Sumber Refrensi :
  • https://mekari.com/blog/turnover-karyawan/
  • https://www.pluxee.co.id/blog/apa-itu-turnover-karyawan/
  • https://easysunday.co.id/blog/turnover-adalah

Share the Post:

Related Posts